
KEDIRI (Lenteratoday)-Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri-Loka POM Kediri menyelenggarakan Sosialisasi Keamanan Pangan Senin (21/8/2023). Dalam kegiatan tersebut sekitar 90 Kader Kilisuci (Kader Germas SAPA) ikut terlibat.
Sebagai narasumber menghadirkan dari Loka POM Kediri yang menjelaskan lima kunci keamanan pangan keluarga dan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kadaluwarsa).
Sumedi, Plt Kepala Dinkes Kota Kediri mengatakan sosialisasi tersebut merupakan program bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan.
Terlebih saat ini banyak dijumpai berbagai macam bentuk pangan yang disajikan para produsen baik pangan siap saji maupun pangan olahan dalam kemasan. Pembinaan dan pengawasan peredaran menjadi tugas pokok pemerintah. Namun demikian diperlukan peran kader untuk membantu pemerintah sosialisasi dan mengedukasi masyarakat.
"Kualitas pangan sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Maka dari itu kita berikan Bimtek kepada Kader Kilisuci terkait keamanan pangan, yakni pangan untuk keluarga dan pangan olahan terutama untuk anak-anak di masa pertumbuhan supaya mereka tidak sampai kurang gizi," ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut, Sumedi menuturkan akan mengundang 450 orang yang akan mendapatkan penyuluhan dari para kader yang telah mendapat bimtek. Dalam hal ini, Dinkes akan menggelar kegiatan secara bertahap hingga lima hari ke depan.
"Ini akan estafet dan berkelanjutan terus dimana 22-28 Agustus 2023 masing-masing kader akan membawa lima orang dan melakukan praktik penyuluhan memberikan informasi ke masyarakat tentang keamanan pangan," jelasnya.
Melalui sosialisasi ini, Sumedi berharap para Kader Kilisuci dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk memberikan edukasi dan menyebarluaskan materi yang sudah didapat kepada masyarakat.
"Dari kegiatan ini nanti diharapkan masyarakat bisa ikut proaktif mengedukasi diri sendiri dan orang di sekitar tentang bagaimana memilih dan mengolah makanan yang aman, di mana bermuara untuk penurunan stunting," jelasnya.
Sementara itu, Winastuti salah satu peserta asal Sukorame mengaku antusias mendengarkan materi dari narasumber. Ia menilai sosialisasi ini sangat penting karena bersinggungan dengan kesehatan.
Tidak hanya berhenti sampai di sini, sebagai kader yang telah dibekali pengetahuan, dirinya akan menjalankan tugas memberikan sosialisasi terutama untuk orang-orang di lingkungan terdekat dan juga untuk masyarakat luas agar ilmu yang telah diperoleh bisa bermanfaat.(*)
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati