
MALANG (Lenteratoday) - Wali Kota Malang, Sutiaji, melaksanakan tinjauan langsung terhadap proyek pembangunan bozem atau embung di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru. Langkah ini menggarisbawahi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, untuk menuntaskan masalah banjir di wilayahnya pada tahun 2028 nanti.
"Jadi ini implementasi dari masterplan penanganan banjir di Kota Malang. Di sini nanti bisa mengurangi 20 persen banjir yang selama ini di Jalan Soekarno-Hatta. Sehingga nanti, insyaallah berkurang (banjirnya). Selain di sini, ada empat titik yang sudah direkomendasi. Tidak menutup kemungkinan nanti ada penambahan, tapi sementara sesuai dengan masterplan itu," ujar Sutiaji, ditemui usai tinjauannya, Selasa (22/8/2023).
Selama tinjauan tersebut, pria berkacamata ini, mengungkapkan bahwa proyek Bozem Tunggulwulung telah mencapai kemajuan yang positif. Menurutnya, pengerjaan bozem tersebut telah mencapai defiasi positif 0,38 persen per hari ini, Selasa (22/8/2023). Kemajuan tersebut, sambung Sutiaji, menunjukkan progres yang menggembirakan. Di lain sisi, ia juga menekankan perlunya percepatan pengerjaan guna memastikan proyek ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
"Kapasitasnya di sini mampu menampung 2.800 meter kubik. Sekarang sudah 51 persen. Ada progres lebih dari kontrak dan itu bagus. Karena ini mumpung belum musim hujan. Jadi ya nanti harapannya begitu sudah musim hujan, bisa kita uji coba," serunya.
Tidak hanya memastikan kelancaran proyek. Sutiaji juga menyampaikan perlunya jaminan keamanan bagi warga sekitar proyek. Orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang ini, menegaskan bahwa pihaknya akan menjamin dengan melibatkan pemantauan ketat terhadap aspek keselamatan bagi warga yang tinggal di sekitar proyek.
"Jadi (mendahulukan) pengerjaan plengsengannya itu, di kanan kirinya dulu atau di wilayah barat dan wilayah timur, karena ini yang bersentuhan dengan rumah warga. Ya karena warga sudah was was, tapi ini sudah ada jaminan. Insyaallah segera sebelum turun hujan sudah ada penguatan di plengsengannya itu," tegas Sutiaji.

Lebih lanjut, Sutiaji juga menyebut bahwa anggaran proyek bozem Tunggulwulung ini senilai Rp 3 miliar 397 juta dengan estimasi pengerjaan selama 6 bulan. Ditegaskannya, agar proyek ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengatasi risiko banjir. "Insyaallah di tahun 2028 Kota Malang bebas banjir anggarannya Rp 1,8 triliun. Kalau untuk bozem yang di sini, anggarannya sekitar Rp 3 miliar 397 juta," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menambahkan bahwa bozem tersebut dibangun dengan dimensi kedalaman mencapai 6,5 meter, panjang 70 meter, dan lebar 33 meter. Menurutnya, kawasan seperti Kedawung dan Purwodadi di Blimbing termasuk dalam wilayah yang akan diuntungkan dengan adanya proyek ini. Dandung juga menegaskan bahwa proyek tersebut dijadwalkan selesai pada bulan November 2023 mendatang. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi