
BLITAR (Lenteratoday) - Cucu Bung Karno, Romy Soekarno, turun bertemu masyarakat dengan menyambangi petani dan komunitas di Blitar.
Putra sulung Rachmawati Soekarnoputri ini ingin mengetahui lebih banyak kondisi di Blitar Raya, karena itu langsung turun bertemu masyarakat didampingi Relawan Tandur Gati Blitar serta menggelar beberapa kegiatan.
Titik pertama yang disambangi adalah komunitas penghobi mancing dan Blitar Micro Fishing (BMF), di sungai depan Hotel Herlingga, Kota Blitar. Di mana Romy menggelar mancing gratis, yang ternyata disambut antusias ratusan warga Blitar Raya. "Ternyata banyak warga yang hobi mancing ikan di sungai, tapi sayang kondisi sungainya kurang bersih," ujar Romy didampingi Ketua Relawan Tandur Gati Blitar, Gus Dafid Khumaini, Rabu (23/8/2023).
Selain itu pria yang kini maju sebagai Caleg DPR RI dari PDIP Dapil Jatim VI (Blitar-Kediri-Tulungagung) ini, juga berdialog dengan Komunitas BMF yang aktif menjaga kelestarian ekosistem ikan sungai.
"Tadi juga disampaikan teman-teman dari BMF, belum adanya aturan mengenai larangan menyetrum dan mengobat ikan di sungai. Saya sangat mendukungnya, karena dampaknya cukup berbahaya, baik untuk yang menyetrum atau mengobat ikan juga bagi ekosistem sungai," terangnya.
Melihat antusias penghobi mancing dan BMF, Romy langsung membagikan bonus bagi pemancing yang paling cepat mendapat ikan. Pada acara ini disebar 300 kg ikan lele untuk dipancing, ribuan ekor benih ikan untuk disebar di sungai.
Setelah itu rombongan yang akan menuju Perkebunan Gambar Anyar di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Juga menyapa petani di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Untuk memberikan bantuan 3 ekor Burung Hantu, sebagai pembasmi hama tikus bekerja sama dengan Persatuan Dares Blitar (Perdata).
"Para petani ini baru selesai panen padi, mereka curhat mengenai alat mesin pertanian (alsintan), harga pupuk, harga saat panen dan sumur bor untuk pengairan," ungkap Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno ini.
Menanggapi curhatan petani ini, Romy mengaku prihatin terhadap kondisi petani di Blitar dan akan berupaya melakukan pembenahan mulai hulu sampai hilir. Termasuk mengenai alsintan, seperti mesin bajak dan oven pengering padi. Serta upaya pemberantasan hama tikus, dengan cara paling organik yakni menggunakan burung hantu (burung dares).
"Kebetulan disini ada teman-teman dari Komunitas Persatuan Dares Blitar (Perdata), saya tertarik budidaya burung hantu dan menjadi Bapak Asuh Penangkaran Burung Hantu di Blitar yang infonya belum ada dan bentuknya yang eksotik. Kemudian membuat generasi muda tertarik untuk bertani, menjadi petani milenial," tandasnya.
Selanjutnya menjelang sore sekitar jam 15.00 Wib, Romy tiba di Perkebunan Gambar Anyar untuk silaturahmi dengan petani perkebunan dan warga sekitar. Sekaligus menanam Pohon Gada (Rindang) Bung Karno, di areal Perkebunan Gambar Anyar.
Dihadapan ratusan petani dan warga, Romy memperkenalkan diri sebagai cucu Proklamator Bung Karno. Kemudian menanyakan apakah ada curhatan yang ingin disampaikan, ternyata tidak ada. Usai ramah tamah dan dialog, Romy menanam Pohon Gada (Rindang) Bung Karno yang hanya ada 4 di Indonesia.
"Kalau perkebunan yang perlu diperhatikan soal infrastruktur jalan, karena jalan kabupaten. Soal perusahaan karena ini swasta, bukan PTPN atau BUMN kita tidak bisa cawe-cawe terlalu jauh," paparnya.
Terkait agenda penanaman Pohon Gada (Rindang) Bung Karno, Romy menambahkan ini simbol bahwa Bung Karno ada dimana-mana. Ini pohon keempat di Indonesia, pertama di Ende, Bogor, Istana Gebang dan terakhir disini. "Disini juga dekat lahar Gunung Kelud, semoga cita-cita Bung Karno lahir terus seperti lahar Gunung Kelud," imbuhnya. (*)
Reporter : Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi