20 April 2025

Get In Touch

Family Corner Berbasis Masjid di Kota Malang, Kolaborasi Antarlembaga Atasi Permasalahan Keluarga

Peresmian Family Corner berbasis Masjid oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama seluruh pihak terkait, Senin (28/8/2023). (Santi/Lenteratoday)
Peresmian Family Corner berbasis Masjid oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama seluruh pihak terkait, Senin (28/8/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Program inovasi baru, Family Corner berbasis Masjid, menjadi solusi kolaboratif untuk menangani berbagai permasalahan keluarga di Kota Malang. Program tersebut merupakan kolaborasi yang dibentuk oleh akademisi UIN Maliki Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, serta Kemenag Kota Malang.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) DMI Kota Malang, Kasuwi Saiban, sebelumnya menjelaskan bahwa lebih dari 1000 masjid tersebar di Kota Malang. Namun, banyak yang belum mengambil peran serius dalam menangani atau turut serta mencari solusi isu-isu keluarga. Berangkat dari alasan tersebut, Family Corner berbasis masjid, sambungnya, hadir sebagai wadah yang menyediakan pendampingan dan solusi bagi masalah keluarga.

"Selain itu, banyak masjid yang surplus dengan sumber dana, tetapi dirasa belum cukup serius dan konkrit dalam mengambil peran guna mencegah dan mengatasi kasus-kasus ataupun permasalahan keluarga," ujar Kasuwi, ditemui usai meresmikan program tersebut, Senin (28/8/2023).

Kasuwi juga menambahkan, melalui hasil Fokus Group Discussion (FGD) adapun program-program pendampingan pada Family Corner, di antaranya meliputi, isu-isu seperti perselisihan keluarga, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perceraian, perkawinan anak usia dini, hingga masalah kesehatan dan kesejahteraan keluarga.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji, menggarisbawahi pentingnya kolaborasi untuk menguatkan program Family Corner. Menurutnya, dengan melibatkan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, komunitas, dan perbankan, menjadi kunci dalam mendukung inisiatif ini.

"Tugas kami sebagai Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, adalah bagaimana menghimpun kekuatan dan mengkolaborasikan seluruh pihak, karena kami punya otoritas. Intinya adalah kolaborasi yang sekiranya bisa menguatkan program dalam Family Corner berbasis masjid ini," tegas Wali Kota Sutiaji.

Sementara itu, akademisi UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Hj. Mufidah Ch., M.Ag, dari Fakultas Syariah UIN Malang, menyatakan bahwa program ini akan diperluas hingga 15-20 masjid dalam beberapa tahun mendatang. Untuk mendukungnya, dilakukan pelatihan kepada anggota masjid ataupun SDM setempat, agar dapat memberikan pendampingan keluarga secara efektif.

"Jadi kita sekarang melatih untuk pendampingan keluarga karena tenaga konselor yang profesional itu memang jumlahnya sangat kecil dan tidak mungkin itu harus ditarik ke masjid-masjid," ungkapnya. Pihaknya juga menyampaikan bahwa Family Corner melibatkan aspek konseling dan konsultasi dengan mengedepankan keseimbangan fisik, psikis, ekonomi, sosial, dan spiritual.

Sebagai informasi, berikut 10 masjid percontohan Family Corner sebagai model, yang akan diterapkan pada masjid-masjid lain di Kota Malang.

Di antaranya yakni, Masjid Darul Istiqomah Polowijen, Masjid Roisiyah Kelurahan Jodipan, Masjid Nasruddin Jalan Ki Ageng Gribig, Masjid Al Halal Bumiayu, Masjid Al Ikhsan Kelurahan Bandungrejosari, dan Masjid Darusslam Kelurahan Tanjungrejo.

Selanjutnya, yakni Masjid Al Ikhlas Kecamatan Klojen, Masjid Nurul Jihad Perum Vila Bukit Tidar Blok A4, Kelurahan Merjosari, Masjid Al Ghozali Kelurahan Tlogomas, serta Masjid Ainul Yaqin Unisma Kecamatan Lowokwaru. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.