
JOMBANG (Lenteratoday) – Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan konsolidasi dengan ratusan kader PKB se-Jatim bagian barat di Pondok Pesantren Al Aqobah, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Minggu (10/9/2023).
Dalam konsolidasi ini, Cak Imin membeberkan tentang pencalonannya sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) yang mendampingi Anies Baswedan, yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Cak Imin juga meminta maaf tidak sempat mengundang seluruh pengurus DPC PKB saat deklarasi pada Sabtu (2/9/2023) di Hotel Majapahit.
“Karena memang dinamika politik berjalan cepat. Sehingga kami tidak sempat mengundang seluruh pengurus DPC. Kami minta maaf. Namun sebagai gantinya, hari ini kita berkumpul untuk melakukan konsolidasi. Untuk memenangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024,” ujar Cak Imin.
Serupa dengan saat deklarasi, Cak Imin menjelaskan secara rinci tentang PKB yang meninggalkan KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) dan bergabung dengan KPP. “Semua adalah takdir yang memutuskan,” ujarnya.
Cak Imin juga mengatakan jauh sebelum itu sebenarnya ada seorang kiai yang menjodohkan Muhaimin Iskandar dengan Anies Baswedan, yakni pada 2021. Tokoh yang menjodohkan itu adalah KH Kholil As’ad Syamsul Arifin, Pengasuh Ponpes Wali Songo, Situbondo.
Cak Imin mengungkapkan, saat itu dirinya dipanggil oleh Kiai Kholil As’ad dan diminta untuk berpasangan dengan Capres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. Ketum PKB itu pun kaget mendengar ucapan putra pendiri Nahdlatul Ulama tersebut. Cak Imin tak bisa menolak, juga tidak menerima permintaan itu.
“Saya tidak berani menjawab. Hanya saya masukkan di batin, sembari bilang lho lho lho lho gak bahaya tah? Ketika itu saya tidak berani menerima dan nggak berani menolak. Seperti yang saya ceritakan saat deklarasi yang lalu,” imbuh lelaki kelahiran Desa Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini.
Singkat cerita, Cak Imin juga mengisahkan pertemuannya dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh hingga terjadilah pasangan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar. “Pasangan ini kejutannya sangat besar. Tentu diikuti peningkatan elektabilitas yang cepat,” ungkapnya.
Konsolidasi kader PKB se-Jatim ini dipandu Ketua PKB Muhammad Yusuf Chudlori. Pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang Jawa Tengah berada di atas panggung.
Hadir dalam konsolidasi di pesantren yang berdekatan dengan kawasan makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu masing-masing pengurus DPC (Dewan Pimpinan Cabang) wilayah Jatim bagian barat.
Di antaranya, selain PKB Jombang, juga PKB Cabang Nganjuk, Kabupaten/Kota Madiun, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, serta Magetan. Kemudian DPC PKB Kabupaten/Kota Kediri, Tulungagung, Kabupaten/Kota Blitar, serta DPC PKB Trenggalek.
“Semuanya hadir lengkap. Pengurus PKB se-Jatim bagian barat. Hari ini juga hadir dua menteri dari PKB, yakni Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dan Menaker (Menteri Ketenagakerjaan) Ida Fauziah. Terima kasih atas kehadirannya,” ujar Cak Imin.
Di luar itu, hadir para Kiai dan Bu Nyai dari wilayah Jatim bagian barat yakni Jombang ke barat, seperti Mojokerto, Kediri, Jombang, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo, Nganjuk, hingga Pacitan.
Mohon doanya para Kiai dan Bu Nyai, yang hadir dan yang belum hadir tolong disampaikan salam hormat dan cinta saya. Mohon doa restunya semoga ikhtiar melanjutkan tiga warisan sekaligus gagasan, ide cita-cita konsep nilai ajaran ahli sunnah wal Jamaah Nahdlatul Ulama, pesantren-pesantren ini bisa kita lanjutkan secepat cepatnya dan sebaik-baiknya,” tutur Cak Imin.(*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi