20 April 2025

Get In Touch

Jaga Stabilitas Harga Pangan, Pemkot Malang Gelar Gerakan Pangan Murah di Terminal Mulyorejo

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM) di Terminal Mulyorejo, Sukun, Senin (18/9/2023). (istimewa)
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat meninjau gelaran Gerakan Pangan Murah (GPM) di Terminal Mulyorejo, Sukun, Senin (18/9/2023). (istimewa)

MALANG (Lenteratoday) - Pemerintah Kota Malang mengambil langkah proaktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di masyarakat. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah ( GPM) di Terminal Mulyorejo, Kecamatan Sukun pada Senin (18/9/2023).

"Ini menjadi komitmen pemerintah daerah dan kewajiban bagi kami untuk memastikan bahwa tidak perlu ada kecemasan di masyarakat terkait pangan. Bahwa yang namanya kebutuhan bahan pangan, itu sudah tersedia dengan harga terjangkau, dan ini memang banyak subsidi dari Bulog, dari Tugu Aneka Usaha (Tunas), dan dari minyak Rajawali juga," ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, ditemui usai menghadiri pembukaan GPM.

Sutiaji menambahkan, selain bertujuan untuk mengendalikan inflasi. Gerakan Pangan Murah (GPM) ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak melakukan panic buying. Pihaknya menyebut, dalam GPM ini juga diberikan subsidi sehingga menyebabkan perbedaan harga yang cukup mengurangi beban masyarakat akibat naiknya beberapa jenis sembako di pasaran.

"Perbedaan harganya ya disubsidi, ada yang subsidi per kilonya Rp 1000. Berarti kalau beras beli 10 kg berarti ada subsidi Rp 10 ribu. Ada selisih harga dari yang harga di luar dengan di sini. Kedepan, untuk BUMD Tunas Kota Malang, yang kita harapkan adalah salah satu tugasnya, bagaimana membantu pemerintah untuk terus menyiapkan pangan bagi masyarakat," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, menjelaskan kolaborasi yang terjadi dalam GPM ini. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog cabang Malang terkait penyediaan beras di masyarakat. Serta kolaborasi dengan beberapa UMKM lokal di Kota Malang, demi terlaksananya GPM kali ini.

"Jadi memang utamanya adalah menjaga pasokan pangan dan menjaga stabilitas harga serta mengendalikan inflasi," ungkap Slamet.

Lebih lanjut, Slamet juga menekankan bahwa kerjasamanya dengan Bulog cabang Malang, yakni terkait dengan penyaluran beras bantuan cadangan pangan pemerintah (CPP) khususnya kepada keluarga risiko stunting (KRS).

"Ini harapannya berlangsung minimal sebulan nanti 2 kali. Tapi itu masih kita usulkan, jadi harapannya nanti satu tahun bisa 24 kali. Itu kerjasama dengan Bapanas, Pemda, dan Diskopindag," terangnya.

Sementara itu, salah satu warga dari Simpang Sukun Timur, Wendah, mengungkapkan kepuasannya dengan adanya GPM ini. Menurutnya, harga pangan yang disediakan dapat lebih terjangkau dibanding dengan harga pasaran. "Saya tadi beli beras, telur, dan terigu. Alhamdulillah, harganya cukup terjangkau. Ini sangat membantu, apalagi kan harga beras sekarang naik. Ya kalau bisa sering-sering ada kayak gini," seru Wendah.(*)

Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.