07 April 2025

Get In Touch

Balita Ponorogo Jatuh ke Panci Sayur Mendidih, RSUD dr Soetomo: Luka Bakar 37% tapi Dalam

Gambaran luka bakar yang dialami balita asal Ponorogo bagian depan dan belakang yang kini dirawat di RSUD dr Soetomo.(ist)
Gambaran luka bakar yang dialami balita asal Ponorogo bagian depan dan belakang yang kini dirawat di RSUD dr Soetomo.(ist)

SURABAYA (Lenteratoday)- Saat ini, balita asal Kabupaten Ponorogo  yang terjatuh ke panci berisi sayur mendidih tengah dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Pihak rumah sakit mengungkap kondisi luka bakar 78%, tapi cukup dalam.  

Dokter Spesialis Bedah Plastik RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Ira Handriani menyampaikan, balita itu pertama kali dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya dengan kondisi luka bakar berat serta banyak cairan yang keluar.

"Kondisi saat datang lemah, karena luka bakar berat, saat datang banyak cairan lost dari kulit terbuka. Kondisi agak dehidrasi. Kurang stabil. Kita langsung lakukan stabilisasi kerja sama anastesi dan multidisiplin lainnya, bedah plastik, dilakukan stabilisasi kondisi umumnya. Kemudian resistesi cairan dan koreksi. Arena luka bakar luas banyak protein yang keluar," ujar Ira kepada wartawan, Jumat (22/9/2023).

Ira mengungkapkan, balita itu mengalami luka bakar 37 persen dari hasil pengecekan pihak RSUD Dr Soetomo Surabaya."Luka bakar dihitung 37%, tapi dengan kedalaman yang lumayan dalam mid dhermal dan deep dhermal. Itu dalam luka bakarnya," ungkapnya.

Bagian punggung hampir semuanya. Bagian bokong hingga ke pinggang. "Posisi jatuh tercebur terduduk. Kaki juga," lanjutnya.

Ira menjelaskan, bayi 3,5 tahun itu harus menjalani operasi lebih dari satu kali akibat luka bakar yang dialaminya. Ia telah menjalani operasi pertama dan dijadwalkan menjalani operasi kedua pada Senin (25/9/2023) pekan depan.

"Sempat menjalani operasi debridement luka bakar, pembersihan dan pembuangan jaringan mati. Perlu operasi lagi, pembersihan luka berkala, pasti operasi lagi. Senin kalau kondisi stabil insyaallah hari Senin. Senin operasi kedua," jelasnya.

Selain itu, kata dia, balita itu kemungkinan akan menjalani cangkok kulit untuk menutupi luka bakarnya."Evaluasi apakah perlu ditutup dengan cangkok kulit. Kalau luka bakar dalam, mungkin potensi dilakukan cangkok kulit, tandon kulit. Sistemnya mengambil kulit dari bagian tubuh lain untuk menutup. Ketebalan yang diambil level epidermis dan sebagian dari dermis diambil dan ditempelkan. Dicangkok, 5 hari dilihat keberhasilannya hidup atau tidak kulitnya," kata dia.

"Kalau misalnya tidak debridement ulang. Donornya bisa sembuh sendiri yang diambil di paha. Enggak perlu dilakukan penutupan dari bagian lain," tambahnya.

Ira menambahkan, kondisi balita tersebut saat ini mulai membaik. Namun pihaknya masih tetap memberikan perawatan intensif kepada korban."Kondisi cukup stabil, sudah tidak ada demam, indeks mulai bagus. Kondisi baik karena dilakukan pembersihan luka, pembuangan jaringan mati semua dibersihkan. Kemudian dilakukan penutupan luka untuk mencegah infeksi ke depannya dan buat nyaman pasien karena untuk mengurangi nyeri. Pembersihan pembuangan jaringan mati yang tidak sehat. Lalu dressing penutupan luka," tandasnya.

Sebelumnya, seorang balita berusia 3,5 tahun terjatuh ke panci berisi sayur asem mendidih, masakan orang tuanya yang baru saja diangkat dari kompor. Insiden itu terjadi di kediamannya di Kabupaten Ponorogo, Minggu (17/9/2023) lalu. Akibatnya, kulit korban terkelupas."Keadaan anak tersebut kulitnya sudah langsung mengelupas," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Supriadi lewat keterangannya.

Supriadi menuturkan, insiden ini berawal saat balita perempuan berinisial R itu sedang bermain di belakang rumah dekat dapur pada pukul 06.30 WIB.Tiba-tiba terdengar suara menjerit dari dapur, saat itu bapaknya melihat korban berada dalam panci berisi sayur asem yang masih mendidih.

"Bapaknya berlari mencari suara ternyata si anak tersebut masuk (kecebur) panci isi sayur asem yang baru di angkat dari kompor, dikipasi agar dingin dan bisa dibungkusi mau jual karena bapaknya jual sayur keliling. Habis naruh sayur ibuknya langsung ke dapur lagi untuk meneruskan masakan lainnya," jelasnya.(*)

Reporter:janna,rls|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.