
Surabaya – Masa PembatasanSosial Berskala Besar (SPBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik (Surabaya Raya)sudah tidak diperpanjang lagi dan akan diterapkan masa transisi menuju newnormal. Kebijakan ini akan dikembalikan ke masing-masing daerah melalui perwalidan perbup yang dibahas sore ini, Senin (8/6/2020).
Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Maslahah mengatakan bahwa keputusan dihentikannya PSBB dan masuk masa transisi new normal ini setelah dilakukan pembahasan oleh masing masing daerah dengan provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, tadi malam (7/6/2020).
“Semalam sudah ada keputusan bahwa PSBB sudah selesai, sudah dicabut tidak akan ada perpanjangan PSBB lagi,” tandas Anik saat ditemui setelah rapat Paripurna di DPRD Jatim, Senin (8/6/2020).
Dia mengaku dengan pencabutan masa PSBB ini ada kehawatirantersendiri, pasalnya saat penerapan PSBB sata curva penyebaran covid-19 diSurabaya Raya masih tetap naik. Namun demikian, dengan tidak adanyaperpanjangan PSBB lagi, Walikota Surabaya, Bupati Gresik, dan Wakil BupatiSidoarjo punya sudah siap segalanya.
“Hari ini kan hari transisi belum new normal, sehinggabagaimana minimal standar protokol kesehatan dengan budaya cuci tangan, maskerdan physical distancing menjadi budaya setiap hari, maka perlu redukasi danresosialisasi pada Masyarakat,” tandasnya.
Semantara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansasaat rapat paripurna mengatakan bahwa pada tanggal 21 Mei lalu, PSBB Surabaya Raya,sudah Rate of Transmission nya sudah 0,5. “Waktu itu kami menyampaikan berkali-kalisilatirahim secara virtual saja,” tandasnya.
Namun pada kenyataannyasaat Idul Fitri tidak semua masyarakat bisa bersilaturahim melalui virtual. Pada27 Mei, Rate of Transmission masihdibawah satu, dan pada tanggal 28 Mei naik lagi. “Waktu itu kami berharap sudahdapat 6 hari dan bahkan Sidoarjo sudah berada pada 8 hari dan masuk pada rateof transmission dibawah 1. Sesungguhnya rate of transmission dibawah 1 selama14 hari, maka sudah bisa masuk new normal,” tandas Gubernur.
Untuk itu, dia menandaskan bahwa untuk bisa masuk pada rateof transmission dibawah satu perlu reedukasi dan resosialisasi semua pihak.Gubernur meminta pada seluruh Pimpinan DPRD Jatim dan juga Fraksi untuk bersamasama menyampaikan pesan-pesan tersebut pada seluruh masyarakat Jatim.
“Sampaikan bahwa kita sudah pernah 7 hari bahkan Sidoarjosudah 8 hari berturut dibawah 1 untuk rate of transmission nya, harusnya 6 harilagi terjaga, kita sudah masuk new normal, tapi karena masa itu Idul Fitri dansilaturahimnya tidak bisa tidak face to face,” tandas Khofifah.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjonomengakui jika tiga daerah di Surabaya Raya mengusulkan tidak ada perpanjanganPSBB. Kemudian, masing masing daerah membuat formula mereka masing masing. Diamencontohkan untuk Gresik yang menggunakan istilah Pengetatan ProtokolKesehatan (PPK) dan di Sidoarjo yang menggunakan istilah masa transisi menujunew normal. (ufi)