20 April 2025

Get In Touch

Komisi X DPR RI Soroti Pemerintahan dan Isu Pengangguran Terbuka

Anggota Komisi X DPR RI, Hasanuddin Wahid, Rabu (4/10/2023). (Santi/Lenteratoday)
Anggota Komisi X DPR RI, Hasanuddin Wahid, Rabu (4/10/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) – Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kota Malang pada Rabu (4/10/2023). Kunker tersebut bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap program-program pemerintahan yang sedang berjalan serta mengevaluasi isu pengangguran terbuka yang terjadi di kota ini.

Tak hanya itu, Komisi X tersebut juga mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan, serta penggunaan anggaran yang telah dialokasikan, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diterima oleh Pemkot Malang.

"DAK Rp 138 miliar ini memang haknya Kota Malang. Berikutnya kami pingin ngecek, Kota Malang ini punya potensi luar biasa karena jumlah mahasiswa dan penduduknya hampir berimbang. Kami ingin tahu apakah itu bisa menjadi kekuatan ekonomi yang baru untuk Kota Malang, yang bisa menggerakkan dan menumbuhkembangkan ekraf," ujar Anggota Komisi X DPR RI, Hasanuddin Wahid, Rabu (4/10/2023).

Dalam konteks ini, Hasanuddin Wahid juga mengungkapkan keinginan Komisi X untuk mengeksplorasi cara terbaik guna memanfaatkan jumlah usia muda dalam menggerakkan ekonomi kreatif (ekraf) Kota Malang.

Oleh karena itu, selama kunjungan, pihaknya menyampaikan akan berencana untuk melakukan peninjauan lapangan di berbagai tempat, termasuk gedung Malang Creative Center (MCC).

"Jadi kami pingin melihat bagaimana Pemkot memanfaatkan besaran jumlah usia muda. Karena berkat itu semua hidup ekonominya. Entah ekraf, atau apanya, itu semuanya hidup. Sebenarnya bukan hanya di Kota Malang tapi merambah sampai Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kita ingin tahu desain terbaik untuk mempercepat itu," urainya.

Lebih lanjut, Wahid juga menyinggung terkait pengangguran terbuka, terutama di kalangan terdidik yang menjadi perhatian utama Komisi X. Wahid menyatakan bahwa pihaknya ingin menggali data terkait penyebab tingginya pengangguran terdidik di kota ini. Kedepan, Wahid menyampaikan pihaknya akan berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan di Kota Malang untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut.

"Tapi kami yakin, nanti setelah melakukan komunikasi dengan sejumlah stakeholder di Kota Malang, bisa menemukan apa saja yang bisa mengatasi pengangguran terbuka yang semakin tinggi. Bahkan kami juga mendapatkan data di beberapa kota di Indonesia, bukan hanya Kota Malang, malah pengangguran terdidik dari SMK malah tinggi, yang SMA nggak," terangnya.

Terpisah, menanggapi pertanyaan tentang langkah konkret untuk mengatasi pengangguran terbuka, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menggarisbawahi pentingnya transformasi Kota Malang menjadi kota ekonomi kreatif.

Menurutnya, langkah ini akan melibatkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan pendidikan. Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang ini, juga menekankan bahwa sinergi antara peningkatan SDM dan ekonomi kreatif akan menjadi langkah penting dalam menangani masalah pengangguran.

"Di ekonomi kreatif itu ada peningkatan SDM, itu berati ada level pendidikan yang nanti akan masuk di Kota Malang. Dari itu lah nanti akan ada sinergitas dari peningkatan SDM, ekonomi kreatif itu bisa menekan. Dan itu akan kita fasilitasi, seperti di MCC," tegas Pj Wali Kota Wahyu.

Sebagai informasi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, di tahun 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di angka 7,66 persen. Hal tersebut berhasil turun dari tahun 2021 dengan TPT sebesar 9,65 persen. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.