
MALANG (Lenteratoday) - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang berhasil menciptakan inovasi baru di bidang kesehatan, yakni dalam melawan penyakit Alzheimer. Dalam penelitiannya, tim mahasiswa UB telah menemukan bahwa ekstrak daun kelor dapat berpotensi besar dalam mengatasi Alzheimer, di mana hal ini telah diuji coba pada tikus model Alzheimer Disease (AD).
Tim riset ini dilakukan oleh mahasiswa Departemen Kimia dan Pendidikan Dokter UB, yang di dalamnya termasuk Adi Kurnia Soesantyo, Jonathan Linggadiputra, Gustav Dasa Sitompul, dan Farahiyah Sharfina Saputri, di bawah bimbingan Dr. Husnul Khotimah, S.Si, M.Kes.
"Penelitian ini, didasari karena Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang merenggut fungsi kognitif secara perlahan. Menurut laporan WHO, lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita Alzheimer, dan angka ini terus meningkat. Di Indonesia, pada tahun 2020, diperkirakan ada lebih dari 1,3 juta penderita Alzheimer, dengan prediksi akan meningkat menjadi 3,8 juta pada tahun 2048," ujar Mahasiswa Dept Kimia UB, Adi Kurnia Soesantyo, Jumat (6/10/2023).
Adi menjelaskan, Alzheimer Disease (AD) sering kali disebabkan oleh penumpukan Amyloid Beta pada otak. Dalam riset tersebut, timnya melakukan penelitian pada hewan tikus yang diinduksi dengan Amyloid Beta dan kemudian mengobatinya dengan MO-AuNP yang merupakan kandungan dari ekstrak daun kelor.
"Pada hasil penelitian diperoleh bahwa esktrak kelor nanopartikel emas (MO-AuNP) akan lebih mudah diserap darah menuju sistem saraf dibandingkan ekstrak tanpa dienkapsulasi dalam ukuran nano. Selain itu, obat yang diinovasikan terbukti mampu meningkatkan kondisi kognitif tikus dan juga mengurangi plak amyloid beta," terangnya.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan bahwa penelitian ini tengah dalam tahap pengembangan, menurutnya, banyak evaluasi dan langkah yang harus ditempuh, agar obat siap pakai dan dapat digunakan oleh masyakarat luas.
Diakhir, Adi berharap agar penelitian ini dapat memudahkan treatment pada penderita alzheimer di Indonesia dan sebagai bentuk nyata kontribusi mahasiswa UB, untuk penanggulangan darurat alzheimer di Indonesia saat ini. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi