20 April 2025

Get In Touch

Kemacetan Kota Malang, Pemkab Bersama Akademisi Cari Solusi

Ilustrasi kemacetan yang terjadi di Jalan Kahuripan, Kota Malang (Santi/Lenteratoday)
Ilustrasi kemacetan yang terjadi di Jalan Kahuripan, Kota Malang (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) -Kota Malang saat ini punya tantangan besar berupa kemacetan lalu lintas. Situasi tersebut efek dari perkembangan luar biasa, baik dari sektor pariwisata serta pendidikannya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) hingga beberapa akademisi di bidangnya, telah mengupayakan berbagai solusi untuk mengatasi masalah ini, mulai dari rencana penambahan kantong parkir hingga rencana kerjasama lintas daerah di Malang Raya.

Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang, Maria Christina, mencatat kompleksitas kota Malang yang saat ini, seolah menjadi rumah bagi ratusan ribu mahasiswa dari perguruan tinggi swasta maupun negeri yang berada di kota ini. Menurutnya, sebagian besar dari mahasiswa tersebut merupakan pendatang, yang juga memberikan kontribusi terhadap kemacetan yang terjadi.

"Itu baru dari sektor pendidikannya saja, belum sektor pariwisatanya. Makanya memang perlu sekali bagi pemerintah, bersama para stakeholder terkait untuk memikirkan solusi kemacetan di Kota Malang. Meskipun seharusnya butuh keberanian seorang pemimping dalam merencanakan jaringan jalan baru. Kalau rekayasa lalin terus, kan saya kira repot," ujar Maria, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (13/11/2023).

Terkait jaringan jalan baru ini, Maria juga mengusulkan agar pemerintah setempat, dapat menjalin kerjasama lintas daerah di Malang Raya. Langkah ini menurutnya akan berguna untuk mengatasi masalah kemacetan.

"Mungkin nanti bisa bergerak bersama untuk mengatasi jalan tembus dari Lawang ke Batu, misalnya. Itu kan perlu, jadi gak usah lewat Kota Malang lagi, bebannya kota terkurangi. Nah inovasi ini yang diperlukan, kalau dari akademisi perencanaan memang sudah membicarakan tapi eksekusi dari pemimpin ini yang perlu diperhatikan," paparnya.

Sementara itu, Penggiat Perencanaan Transportasi Malang, Hendi Bowoputro, dalam hal ini menyoroti pentingnya penataan parkir yang efisien. Menurutnya, pemerintah perlu menertibkan parkir di kawasan-kawasan wisata, seperti Kayutangan Heritage.

"Kalau di Kayutangan, masalah perparkiran mungkin tidak terlalu besar menimbulkan kemacetan karena jalanannya yang cukup lebar. Tapi kalau di Jalan Semeru, Arjuno, Bromo, itu kan macetnya jadi masalah. Orang kalau keluar masuk saja sudah menyebabkan macet di sana," tegasnya.

Pihaknya juga menyebut perlunya mempertimbangkan pembangunan kantong parkir baru yang tidak terpusat di satu titik. "Kota Batu misalnya, mereka sekarang sudah berjalan. Mulai memikirkan untuk kantong parkir tidak ngumpul di Alun-alun semua. Mereka sudah memikirkan Stadion Brantas untuk dijadikan kantong parkir yang nantinya akan membuat shuttle. Kalau di Kota Malang mungkin bisa di Stadion Gajayana atau di mana," ungkap Hendi.

Sementara itu, ditemui dalam kesempatan berbeda, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menghendaki adanya tantangan yang tidak mudah dalam pengelolaan perparkiran di Kota Malang.

Di Kawasan Kayutangan Heritage misalnya, Jaya menyebut bahwa dengan kondisi awal yang tidak memiliki garis sempadan. Mengakibatkan pengunjung untuk akhirnya lebih sering memanfaatkan tepi jalan sebagai tempat parkir.

Kendati demikian, pihaknya mengaku telah merancang strategi, termasuk rencana untuk mengoptimalkan lahan parkir di belakang Mal Olympic Garden (MOG) di kawasan Stadion Gajayana, Jalan Tenes, Kecamatan Klojen.

"Mudah-mudahan di tahun 2024 nanti bisa terwujud. Rencananya kami akan mengoptimalkan lahan parkir di belakang Mal Olympic Garden (MOG) di kawasan Stadion Gajayana sana, parkir yang bertingkat. Tentu itu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir," ungkap Jaya.

Dalam pemberitaan sebelumnya. Jaya juga sempat menyebutkan adanya rencana kerjasama Malang Raya, untuk mengembangkan Sarana Angkutan Umum Masyarakat (SAUM). Guna memecah permasalahan kemacetan Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.