21 April 2025

Get In Touch

Target PAD Baru Tercapai 58% Per Oktober 2023, Pj Wali Kota Malang Bakal Evaluasi Kinerja OPD

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, usai kegiatan Pendampingan BPKP Provinsi Jatim dalam Upaya Pengoptimalan PAD Kota Malang Tahun 2023, Rabu (25/10/2023). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, usai kegiatan Pendampingan BPKP Provinsi Jatim dalam Upaya Pengoptimalan PAD Kota Malang Tahun 2023, Rabu (25/10/2023). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang per Oktober 2023 ini, baru mencapai 58,56%. Hal ini menjadi sorotan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang mengungkapkan perlunya optimalisasi dalam mengejar keterlambatan pencapaian target. Pihaknya juga telah merencanakan evaluasi kinerja bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil, sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan.

"Padahal sekarang sudah di akhir Oktober, kita hanya ada kesempatan di November dan satu minggu pertama di Desember. Makanya nanti saya akan menghitung evaluasi kinerja OPD dengan menggunakan siklus pendek, dari evaluasi itu saya akan bisa menilai sejauh mana kinerja Kepala-kepala OPD Kota Malang," ujar Wahyu, ditemui usai memberikan arahan pada kegiatan Optimalisasi PAD bersama BPKP Provinsi Jatim, Rabu (25/10/2023).

Wahyu menekankan bahwa evaluasi kinerja OPD, terutama dalam hal pencapaian target pendapatan dari sektor pajak dan retribusi, akan menjadi prioritas utama. Menurutnya, kendala-kendala yang telah diidentifikasi akan segera diminimalisir dalam waktu efektif yang hanya tersisa kurang dari 2 bulan ke depan.

"Target PAD di tahun 2023 ini Rp 834 miliar untuk pajaknya, nah retribusinya ini yang kita genjot. Ini seharusnya tidak bisa menjadi hambatan, mereka mendapat Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Jadi memang kalau tidak sesuai target yang sesuai kesepakatan mereka di awal, nah sekarang sudah bulan ke berapa, itu akan menjadi evaluasi kinerja," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang, Handi Priyanto, menambahkan bahwa hingga saat ini PAD dari sektor pajak masih mencapai Rp 472 miliar. Dengan penyumbang tertinggi berasal dari perolehan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan pajak restoran. Namun, menurutnya pencapaian ini masih jauh dari target di tahun 2023, yaitu sebesar Rp 834 miliar, dengan tingkat pencapaian sekitar 56,86 persen.

"Kita belum sampai 60 persen dari target. Karena kan targetnya Rp 834 miliar, dapatnya Rp 472 miliar. Kan masih sekitar 56,86 persen. Ya kami upayakan semaksimal mungkin. Kita kejar ini retribusinya," jelas Handi.

Saat disinggung terkait pemaksimalan pendapatan dari sektor retribusi. Handi juga menyebut masih banyak potensi hasil retribusi yang belum tersentuh secara maksimal oleh Pemkot Malang. Misanya yakni retribusi pasar yang didapatkan melalui cara digitalisasi pasar.

Menurutnya, dengan digitalisasi pasar yang masif dilakukan. Maka akan menghasilkan 2 keuntungan bagi Pemkot Malang, di antaranya yakni meningkatkan pendapatan retribusi pasar. Serta mengetahui data konkret terkait jumlah pedagang di masing-masing pasar Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.