21 April 2025

Get In Touch

Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Bondowoso Berdayakan Puluhan Pokmas

Suasana acara pemberdayaan pokmas dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bondowoso juga turut melibatkan media.
Suasana acara pemberdayaan pokmas dalam upaya percepatan penurunan stunting di Bondowoso juga turut melibatkan media.

BONDOWOSO (Lenteratoday) - Pemkab Bondowoso terus melakukan percepatan penurunan stunting. Salah satu caranya yakni dengan memberdayakan puluhan kelompok masyarakat atau pokmas.

Dalam pertemuan itu selain memberikan edukasi penurunan stunting dari ragam sisi, juga dalam rangka fasilitasi pengembangan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di kampung KB. Persoalan stunting adalah permasalahan yang penyelesaiannya harus melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah, akademisi, pebisnis, media dan pokmas. Solusi untuk memecahkan permasalahan stunting kerab disebut dengan skema kolaborasi pentahelix.

Pemkab Bondowoso juga menggandeng Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Cabang Bondowoso sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut. "Media adalah mitra pemerintah yang ikut mengedukasi masyarakat. Diharapkan bisa bekerjasama dalam percepatan penurunan stunting di Bondowoso," ungkap Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, Rabu (25/10/2023).

Dia menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo menargetkan secara nasional tingkat stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang. "Bondowoso juga menargetkan setidaknya stunting bisa di angka maksimal 21 persen," tuturnya.

Tahun 2023 ini, angka stunting di Kabupaten Bondowoso masih di 32 persen. Turun 5 persen dari tahun sebelumnya sebesar 37 persen. "Bagaimana kita tidak sekedar menurunkan stunting, tetapi ada percepatan," harap Anis.

Menurutnya, pola pikir masyarakat harus diubah tentang gaya hidup sehat, termasuk asupan gizi anak-anak yang diberikan oleh orang tuanya. "Stunting tidak hanya menimpa orang miskin saja tetapi juga orang kaya. Banyak orang kaya punya banyak uang tapi lebih memilih makanan yang tidak sehat. Maka edukasi sangat penting," paparnya.

Sementara, Ketua JMSI Cabang Bondowoso, Bahrullah menyampaikan, peran media siber sangat vital dalam penyuplai informasi cepat berkaitan dengan stunting yang terjadi di setiap wilayah. "Ruang stunting terbuka lebar bagi wartawan dalam mengeksplorasi di setiap wilayah yang masih terdapat stunting. Media siber menjamin kecepatan informasi segera didapat pembaca," ujar Bahrullah.

Dengan pemberitaan berimbang dan sesuai kode etik jurnalistik (KEJ), persoalan stunting diharapakan bisa lebih cepat diatasi. (diq/mok*)

Reporter : PJ Mojo | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.