
Riyadh-Arab Saudi dalam 3 hari berturut mencatatkan rekor pertambahan kasus positif corona di tengah pelonggaran lockdown. Terkini pada Jumat (12/6) waktu setempat kasus positif corona bertambah 3.921 pasien.
Sebanyak 8 negara telah memutuskan untuk tidak mengirimkan jemaah haji 2020/1441 H. Menurut Konsul Haji di KJRI Jeddah, Endang Jumali, kedelapan negara itu adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, India, Mesir, Uzbekistan, dan Afrika Selatan.
Singapura adalah negara pertama yang memutuskan menunda haji pada 15 Mei lalu. Disusul kemudian oleh Indonesia pada 2 Juni lalu. Pekan ini pengumuman sama dilakukan Malaysia, Brunei, dan Afrika Selatan.
Alasan pembatalan hampir serupa, yakni belum adanya kepastian dari Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Padahal, pelaksanaan haji sudah kurang dari dua bulan lagi.
Namun Saudi telah menyiratkan adanya pembatalan haji karena pandemi virus corona sejak lama. Salah satunya adalah meminta negara-negara untuk tidak menyelesaikan dulu kontrak haji sampai jelas kondisinya.
"Sesuai surat dari Kemenhaj tanggal 6 Maret 2020, tidak ada penandatanganan kontrak sampai ada edaran selanjutnya," ujar Endang dikutip Sabtu (13/6/2020).
Untuk diketahui, tiga hari berturut-turut kasus corona di Arab semakin parah. Sebelumnya pada Rabu (10/6), terdapat tambahan 3.717 kasus positif di Saudi. Adapun pada Kamis (11/6), Saudi melaporkan pertambahan 3.733 kasus.
Bertambahnya kasus positif corona di atas 3.000 pasien dalam 24 jam juga sudah terjadi selama 7 hari berturut-turut di Saudi.
Dilansir Saudi Gazette, Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan, pertambahan kasus positif pada Jumat (12/6) paling tinggi berada di Riyadh dengan 1.584 pasien. Tertinggi kedua yakni Jeddah dengan 391 kasus. Lalu Makkah, Hufof, Al Khobar, Madinah, dan Dammam dengan masing-masing 197, 192, 176, 144, dan 104 kasus.
Dengan tambahan 3.921 pasien pada Jumat, total kasus positif di Saudi kini mencapai 119.942.
Pasien corona yang meninggal di Saudi juga masih bertambah 36 orang pada Jumat. Sehingga jumlah total pasien meninggal sebanyak 893 orang.
Kemenkes Saudi menyebut, dari total kasus baru, 53 persen di antaranya merupakan warga Saudi dan sisanya merupakan warga negara asing.
Sebelumnya, juru bicara Kemenkes Saudi, Dr. Muhammad Al-Abdel Ali, mengatakan, pertambahan kasus positif mencapai rekor tertinggi karena masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan seperti tak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
Dr Al-Abdel Ali menyebut, sebanyak 40 persen dari kasus positif saat ini berasal dari warga yang tidak mengikuti protokol kesehatan di tengah pelonggaran lockdown. (Gzl)