
NGANJUK (Lenteratoray) - Pemkab Nganjuk berupaya meningkatkan peluang kerja masyarakatnya. Upaya tersebut dilakukan dengan menggelar pelatihan pelinting rokok yang diikuti 150 peserta dari 6 Kecamatan Kabupaten Nganjuk di Front One Ratu Hotel pada Selasa (14/11/2023).
Pelatihan yang dibuka Penjabat (Pj) Bupati Sri Handoko Taruna, mendorong peserta untuk mengambil pelatihan ini dengan serius. Dia juga menekankan pentingnya memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan kesiapan mereka dalam dunia kerja.
“Saya berharap pelatihan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Bukan kita maknai secara bekerjanya saja. Tetapi ada nilai keilmuan, pengetahuan dan niat semangat, sebagai bekal kita nanti saat bekerja atau mencari kerja,” ujarnya.
Selanjutnya, Sri Handoko Taruna, menekankan bahwa pelatihan ini adalah hasil kerjasama efektif antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Dia merinci bahwa sinergi antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nganjuk merupakan upaya bersama dalam memberdayakan masyarakat.
“Sinergi titik temu antara lembaga pendidikan tri dharma perguruan tinggi dan pemerintah daerah yang berusaha memberdayakan masyarakatnya, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan dalam dunia kerja,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk menegaskan kebijakan untuk memastikan perusahaan yang beroperasi di wilayahnya mempekerjakan warga asli Nganjuk. Menurut Sri Handoko Taruna, ini merupakan peluang bagi warga lokal yang memiliki keahlian, karena mereka akan menjadi prioritas dalam perekrutan. Saat ini, jumlah pekerja pelinting rokok di Nganjuk mencapai 1.260 orang, dan kebijakan ini dianggap sebagai momentum penting dalam mengoptimalkan sumber daya lokal.
“Ini menjadi momentum, karena mereka yang memiliki keahlian, pasti akan dicari dan dipilih,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nganjuk, Haris Jatmiko, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan di Kota Angin bekerja sama dengan STIE Nganjuk.
Tujuannya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta untuk meningkatkan peluang pekerjaan. Jatmiko mengungkapkan bahwa angkatan pertama melibatkan 225 peserta dari 8 Kecamatan, dan mereka akan menerima sertifikat pelatihan sebagai modal awal ketika melamar pekerjaan di perusahaan rokok.
“Kita berikan sertifikat pelatihan bagi para peserta. Sebagai modal awal dan bekal manakala mereka ingin melamar di perusahaan-perusahaan rokok,” tandasnya. (*)
Reporter : Abdillah Qomaru | Editor : Lutfiyu Handi