20 April 2025

Get In Touch

BPS Sosialisasikan Hasil Susenas: Angka Kemiskinan Kota Kediri 2023 Turun 0,08%

Para narasumber dari BPS dan Bappeda Kota Kediri mensosialisasikan hasil Susenas 2023 yang diikuti OPD, kelurahan dan kecamatan.
Para narasumber dari BPS dan Bappeda Kota Kediri mensosialisasikan hasil Susenas 2023 yang diikuti OPD, kelurahan dan kecamatan.

KEDIRI (Lenteratoday)-Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2023 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) salah satunya memotret kemiskinan. Di Kota Kediri tercatat mengalami penurunan 0,08 %. Bila pada 2022 sebanyak 21,15 ribu atau 7,23 % dari penduduk, maka di 2023 menjadi 21,03 ribu atau 7,15% dari total penduduk.

Hal tersebut diungkapkan saat sosialisasi hasil Susenas pada organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan dan kecamatan di salah satu hotel di Kota Kediri, Selasa (21/11/23)."Dengan sosialisasi ini, paling tidak bisa memberikan gambaran pada Bapak Ibu Pejabat OPD, kelurahan dan kecamatan tentang kondisi sosial ekonomi di Kota Kediri," ujar Kepala BPS Kota Kediri, Parjan.

Pada sosialisasi yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini, Parjan menjelaskan Susenas merupakan data yang dikumpulkan mulai dari pendapatan, pengeluaran, pekerjaan dan data pendukung lain.Dari data-data tersebut, bisa ditentukan jumlah pengangguran, jumlah penduduk miskin, Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) dari sisi pendidikan, sisi kesehatan dan sisi ketenagakerjaan. Diketahui, Susenas sudah dilakukan pada Maret-April 2023.

"Jumlah penduduk miskin Kota Kediri berada di urutan ke sepuluh terendah di Jawa Timur dan masih lebih rendah dari kemiskinan di Jawa Timur yang mencapai 10,35%," tambah Parjan saat menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi tersebut.

Tak hanya itu, pada 2023 tingkat penggngguran terbuka (TPT) di Kota mengalami penurunan 4.254 jiwa dari 163.821 jiwa atau 4,38% di tahun 2022 menjadi 159.567 jiwa atau 4,06% di tahun 2023.

"Jumlah pengangguran mengalami penurunan dan kesempatan kerja pada 2023 tersedia lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya di 2022,"tegasnya.

Selain itu, Parjan juga mengungkapkan perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kediri juga terus mengalami peningkatan dari 2018-2022.

"Pada 2018 IPM Kota Kediri di angka 77,58, di tahun 2019 di angka 78,08, di tahun 2020 di angka 78,23, di tahun 2021 di angka 78,60 dan di tahun 2022 di angka 79,59. Angka ini menunjukkan klasifikasi IPM Kota Kediri cukup tinggi,"terangnya.

Parjan juga menyampaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga dasar berlaku (AHDB) dan atas harga dasar konstan (AHDK) pada tahun 2018 hingga tahun 2022. Dimana setiap tahunnya AHDB dan AHDK mengalami kenaikan kecuali di tahun 2020, namun bisa naik di tahun-tahun berikutnya.

Adapun jumlah AHDB Kota Kediri di tahun 2018 sebesar Rp. 127.716,77 miliar, tahun 2019 sebesar Rp. 139.244,87 miliar, tahun 2020 sebesar Rp. 132.406,06 miliar, tahun 2021 sebesar Rp. 141.467,12 miliar dan tahun 2022 sebesar Rp. 152.791,14 miliar.

Sementara AHDK Kota Kediri di tahun 2018 sebesar Rp. 85.337,68 Milyar, di tahun 2019 sebesar Rp. 90.001,52 miliar, di tahun 2020 sebesar Rp. 84.374,98 miliar, di tahun 2021 sebesar Rp. 86.485,59 miliar dan di tahun 2022 sebesar Rp. 89.902,16 miliar.

"Meski sempat mengalami penurunan, tapi perekonomian di Kota Kediri menunjukkan tren pertumbuhan yang baik dan PDRB Kota Kediri ini tertinggi se Jawa Timur,"ujarnya.

Tak hanya menyampaikan hasil Susenas, menurut Parjan pihaknya juga telah menginisasi pembinaan kelurahan cinta statistik (Kelurahan Cantik) untuk membantu desa atau kelurahan dalam menata administrasi pemerintahan. "Melalui pembinaan ini, kita ingin sharing cara pengelolaan data-data di kelurahan agar sesuai standar statistik,"ungkapnya.

Dengan Kelurahan Cantik ini, Parjan berharap data-data yang telah dikelola dengan baik akan membantu pihak kelurahan ketika diperlukan oleh kepala daerah atau instansi di atas, baik kementerian atau lembaga agar tidak saling tumpang tindih.

"Sebelumnya pasti sering terjadi kelurahan mengumpulkan data untuk kementerian atau lembaga, namun setelah dikumpulkan data tersebut menguap tidak ada jejak. Untuk itu, kami ingin berkolaborasi dengan lurah dan camat di Kota Kediri dalam membangun desa cinta statistik agar data di kelurahan bisa terkelola dengan baik dan tidak perlu turun ke lapangan kembali ketika memerlukan suatu data,"jelasnya.

Lebih lanjut materi tentang Kelurahan Cantik juga disampaikan narasumber lain, yaitu Erma, Fungsional Statistisi pada seksi distribusi dan statistik BPS Kota Kediri.

Tak hanya Parjan dan Erma, narasumber pada kegiatan tersebut juga dihadirkan Kepala Bidang Perencanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah Bappeda Kota Kediri, yaitu Njoman Triasmini Maya yang menyampaikan materi tentang peranan data statistik dalam perencanaan pembangunan di Kota Kediri.

Reporter: Gatot Sunarko|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.