
JAKARTA (Lenteratoday)- China kembali membuat dunia kesehatan gonjang-ganjing. Terbaru, penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' menyerang anak-anak di negara tersebut. Sejumlah pihak khawatir, penyakit yang penyebabnya masih menjadi teka-teki ini berpotensi menjadi pandemi layaknya COVID-19.
Beberapa pihak menyoroti, tidak jelas apakah penyakit yang terlaporkan ini sebenarnya tidak didiagnosis. Namun memang di China, belakangan ini pemberitaan mengenai peningkatan penyakit pernapasan terutama di kalangan anak-anak kian merebak. Pihak berwenang di China menduga, penyakit ini ada kaitannya dengan pencabutan pembatasan COVID-19.
Pasalnya terdapat risiko, peredaran virus seperti influenza serta mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak terjadi setelah upaya pencegahan penularan virus Corona dilonggarkan.
"Ada hipotesis yang masuk akal bahwa hal ini mungkin juga terjadi di belahan dunia lain ketika pembatasan dicabut," ujar ahli virologi Belanda yang menjadi penasihat WHO mengenai COVID-19, Marion Koopmans, dikutip dari Reuters, Jumat (24/11/2023).
Ahli virologi Tom Peacock dari Imperial College London, yang telah memantau dengan cermat kemunculan varian virus Corona baru, mengatakan ada alat yang tersedia untuk 'dengan cukup cepat' menularkan influenza atau virus Corona yang baru muncul. Walhasil timbul kesan, tidak mungkin penyakit ini begitu saja muncul tanpa disadari.
"(Saya) menduga hal ini mungkin akan menjadi sesuatu yang lebih biasa atau kombinasi dari berbagai hal misalnya COVID, flu, RSV. Tapi mudah-mudahan kita akan segera mengetahui lebih banyak," pungkas Peacock.
Awalnya, kekhawatiran akan kemunculan pandemi baru tersebut dipicu oleh peringatan yang diterbitkan oleh layanan pemantauan ProMED, bagian dari Masyarakat Internasional untuk Penyakit Menular pada Selasa (21/11/2023). Mereka menyerukan pentingnya informasi lebih lanjut tentang 'pneumonia yang tidak terdiagnosis' di China yakni Beijing, Liaoning).
Sebelumnya pada 30 Desember 2019, peringatan serupa pernah dikeluarkan, yang kemudian menjadi pemberitahuan pertama akan kemunculan COVID-19.Karena adanya kesamaan kedua peringatan tersebut, para ilmuwan khawatir merebaknya pneumonia misterius di China kali ini juga bisa memicu kemunculan pandemi lagi.
Mereka mengatakan berdasarkan informasi sejauh ini, kemungkinan besar penyakit ini adalah peningkatan infeksi pernapasan umum lainnya seperti flu, seperti yang terjadi di banyak belahan dunia setelah lockdown akibat COVID-19 dicabut. Hal ini juga bisa menandakan kebangkitan kembali COVID-19.
Diketahui, WHO selalu meminta informasi rinci dari negara-negara yang melaporkan penyakit yang tidak terdiagnosis ata tidak diketahui. Pakar kesehatan masyarakat dan penasihat WHO, Brian McCloskey, menyebut desakannya kepada China kali ini adalah bagian dari sistem Peraturan Kesehatan Internasional WHO.
Sumber:reuters,ist|Editor:widyawati