
BATU (Lenteratoday) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batu memperkenalkan inovasi baru dalam pembayaran pajak non-tunai. Yaitu dengan memanfaatkan teknologi Quick Response code Indonesian Standard (QRIS) untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Pajak Daerah Lainnya (PDL).
Kepala Bapenda Kota Batu, Dyah Lies Tina Purwaty, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajak masyarakat Kota Batu, agar lebih terbiasa dengan metode pembayaran pajak secara non-tunai. Selain itu, tentunya juga bertujuan untuk menggencarkan digitalisasi pada masyarakat.
"Iya, jadi dengan program seperti ini, harapannya masyarakat bisa lebih familiar dengan pembayaran pajak non tunai," ujar Dyah, ditemui saat meninjau kegiatan tersebut di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Rabu (29/11/2023).
Kegiatan kali ini, lanjut Dyah, untuk sementara masih berfokus pada pembayaran PBB dan PDL seperti pajak hotel, restoran, dan pajak hiburan. Pihaknya menegaskan bahwa untuk pembayaran pajak kendaraan, implementasi program ini baru akan dilakukan pada tahun mendatang, mengingat saat ini masih menjadi kewenangan provinsi.
Lebih lanjut dalam upaya sosialisasi. Dyah mengaku bahwa Bapenda telah melakukan langkah-langkah bertahap, di antaranya dengan mendampingi masyarakat dalam menggunakan QRIS di Balai Kota Among Tani saat ini. Dyah juga merencanakan untuk menyebarkan layanan ini ke kecamatan, kelurahan, dan desa, serta melakukan sosialisasi intensif melalui program PBB keliling menggunakan mobil.
"Jadi memang disarankan mulai sekarang, bertahap, wajib pajak (wp) itu membayarkan dengan non tunai. Arahnya kan ke digitalisasi. Kita di sini hari ini saja, kita layani sampai jam 4. Semua bank bisa untuk membayar yang penting punya saldo dan punya m-banking," paparnya.
Sementara itu, Deshinta Widi, salah seorang warga Beji, menyambut positif program ini. "Menurut saya, ini memudahkan sekali. Soalnya kalau dengan cara konvensional kadang cukup menyita waktu. Dengan pembayaran melalui QRIS, nantinya kita bisa bayar di manapun dan kapanpun," ungkapnya.
Desi berharap agar Pemkot Batu dalam lebih mensosialisasikan program ini kepada masyarakat, khususnya bagi warga yang belum sepenuhnya terbiasa dengan teknologi.
"Saya tahu informasi ini dari instagram, karena saya cukup mengikuti update pemberitahuan dari instagram untuk tahu info-info layanan seperti ini. Harapannya semoga hal ini bisa disosialisasikan lebih lanjut ke masyarakat luas. Terutama masyarakat yang kurang bisa mengikuti penggunaan teknologi seperti ini," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati