22 April 2025

Get In Touch

Dinas Kesehatan dan Kesbangpol Pantau Pondok Gus Samsudin, Pasca Penemuan Wanita Meninggal di Kamar Mandi

Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Kabupaten Blitar tertutup.
Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Kabupaten Blitar tertutup.

BLITAR (Lenteratoday) – Pasca ditemukannya tamu pondok Nuswantoro yang meninggal di dalam kamar mandi, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar bersama Kesbangpol Kabupaten Blitar mendatangi pondok di Kecamatan Kademangan tersebut untuk bertemu langsung dengan Gus Samsudin. Kedua Instansi itu juga terus melakukan pengawasan pada pondok.

Dinkes Kabupaten Blitar ingin mengetahui bagaimana sejatinya peristiwa meninggalnya seorang perempuan asal Surabaya di dalam kamar mandi pondok. Pasalnya kabar yang beredar Suwarti datang ke pondok Gus Samsudin untuk berobat alternatif.

“Kemarin sudah mendatangi lokasi pondok Nuswantoro, hasil bentar saya tanyakan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, dikutip dari beritajatim.com, Minggu (16/12/2023).

Sebelumnya Suwarti, warga Kecamatan Krembangan Kota Surabaya ditemukan meninggal dunia di Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin. Perempuan berusia 59 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di kamar mandi Pondok Nuswantoro.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Suwarti sempat berpamitan dengan keluarganya hendak berobat ke Pondok Gus Samsudin di Blitar pada Sabtu (09/12/2023) lalu. Setelah beberapa hari, ternyata Suwarti tidak kembali ke Surabaya.

Pihak keluarga yang khawatir akhirnya mencari keberadan Suwarti ke Pondok Nuswantoro. Setelah melakukan pemeriksaan buku tamu, diketahui bahwa Suwarti memang berobat di Pondok tersebut.

“Benar memang ada temuan jenazah di kamar mandi pondok (Gus Samsudin) pada Senin lalu, korban merupakan warga Surabaya yang berobat atau terapi,” kata Iptu Dwi Purwanto, Kapolsek Lodoyo Barat, Kamis (14/11/2023).

Mengetahui Suwarti ada di dalam pondok, pihak keluarga kemudian menghubungi Polsek Lodoyo Barat untuk ikut mencari keberadaan perempuan berusia 59 tahun tersebut. Pemeriksaan CCTV pun langsung dilakukan oleh petugas kepolisian.

Suwarti pun sempat tertangkap kamera CCTV yang terpasang di depan kamar mandi Pondok Nuswantoro. Dari CCTV itu terlihat bahwa Suwarti masuk ke dalam kamar mandi sendiri dan tak kunjung keluar.

“Berdasarkan rekaman CCTV yang telah dilihat tersebut melaksanakan pengecekan di kamar mandi umum pondok Nuswantoro dan didapati pintu kamar mandi tertutup dan terkunci dari dalam, selanjutnya di intip dari ventilasi pintu kamar mandi didapati ada jenazah yang tergeletak di kamar mandi, mengetahui kejadian tersebut dilakukan pembukaan pintu kamar mandi secara paksa dan setelah terbuka didapati korban telah meninggal dunia di dalam kamar mandi,” jelasnya.

Tim inafis dan Polsek Lodoyo Barat yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi jenazah korban. Olah TKP pun juga langsung dilakukan oleh aparat kepolisian. Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Polisi juga tidak menemukan benda-benda tajam di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, Gus Samsudin membantah melakukan terapi pengobatan alternatif di Pondok Nuswantoro, Kabupaten Blitar yang merupakan miliknya. Hal itu diungkapkan Gus Samsudin kepada Dinas Kesehatan dan Kesbangpol Kabupaten Blitar.

Di Hadapan petugas, Gus Samsudin menampik telah melakukan terapi terhadap Suwarti, warga Kota Surabaya yang ditemukan meninggal dunia di kamar mandi umum Pondok Nuswantoro. Dia mengaku hanya memberikan motivasi serta dorongan spiritual, bukan melakukan terapi pengobatan.

“Dia (Gus Samsudin) menyampaikan kalau ibu itu dikasih suport dikasih nasehat agar sholatnya ditertibkan lagi, lalu saya tanya lagi apakah dipijat Dia (Gus Samsudin) menjawab tidak, apakah dikasih makanan atau minuman atau obat Dia (Gus Samsudin) juga menjawab tidak,” kata Suhandono, Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kabupaten Blitar, Sabtu (16/12/2023).

Gus Samsudin sendiri mengakui bahwa Suwarti datang ke pondoknya dengan mengeluh berbagai penyakit yang ia rasakan. Menurut Gus Samsudin, ibu asal Kota Surabaya itu mengeluhkan tentang sakit kepala, sesak serta adanya gangguan kejiwaan.

Meski begitu, di hadapan petugas Gus Samsudin menampik melakukan terapi pengobatan kepada ibu tersebut. Gus Samsudin hanya mengatakan bahwa dirinya hanya memberikan petuah-petuah agar ibu tersebut memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

“Jadi tadi Gus Samsudin hanya mengatakan memberikan petuah-petuah kepada ibu itu, itu yang kami dapatkan pada saat itu tadi dan itu dari pak Samsudin secara pribadi,” tegasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar pun tidak menanyakan soal izin praktik pengobatan. Pasalnya saat dilakukan wawancara soal kematian sang ibu tersebut, Gus Samsudin menjawab tidak ada praktik pengobatan ataupun terapi.

“Jadi sekarang itu kami tidak menanyakan hal izin karena dia (Gus Samsudin) tidak melakukan apa-apa, tapi saya sampaikan bila berencana untuk melakukan pengobatan alternatif agar segera mengurus perizinannya,” ucapnya.

Dinas Kesehatan dan Kesbangpol Kabupaten Blitar juga akan terus memantau pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah pondok milik Gus Samsudin itu benar tidak melakukan praktik pengobatan atau terapi.

“Ya akan kami pantau terus bahkan mungkin kami akan datang lagi untuk memantau kondisi di sana,” pungkasnya. (*)

Sumber : beritajatim | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.