
SURABAYA (Lenteratoday) – Menghadapi libur Natal 2023 dan Tahu Baru 2024 (Nataru) anggota Komisi E DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto, meminta pihak rumah sakit dan intrastruktur kesehatan lainnya agar selalu siap dan stand by menghadapi berbagai kemungkinan.
“Jelang Nataru ini jelas kondisi yang harus dipersiapkan terutama kaitan dengan rumah sakit. Ini tidak seperti biasanya, paling tidak tenaga perawat, dokter ini dituntut mereka harus tetap stand by,” tandasnya, saat ditemui di kantor DPRD Jatim, Jumat (22/12/2023).
Lebih lanjut Kodrat menjelaskan, untuk stand by ini tidak harus setiap hari, namun para petugas medis bisa bergiliran yang penting selama 24 jam ada yang berjaga di rumah sakit. Selain itu, para petugas medis dan sarana kesehatan lainnya juga harus disiapkan di posko-posko selama liburan Nataru.
“Hal itu untuk memantau Posko-Posko masing-masing, khususnya di daerah-daerah rawan akan terjadi kecelakaan. Selain itu juga harus ada akses dari Posko ke rumah sakit terdekat,” tandas politisi dari Partai Golkar ini.
Diantaranya adalah ketersediaan ambulan di Posko. Dengan demikian jika ada kondisi darurat maka bisa cepat dibawa ke rumah sakit terdekat.
“Harus standby, kondisinya harus siap tidak hanya dengan tenaga dokter, perawatnya tapi juga obat-obat yang harus disiapkan. Makanya ini kalau Rumah Sakit perintahkan kondisinya harus bagaimana mereka mengupayakan dari anggaran APBD, tapi kan sudah selesai. Paling tidak ini sudah diantisipasi oleh para direktur rumah sakit yang bersangkutan,” tandasnya.
Kodrat juga menyebutkan, ada beberapa daerah rawan yang harus menjadi perhatian. Seperti jalur Gresik hingga ke Bojonegoro, di mana sepanjang jalur itu ada yang disebut sebagai jalur tengkorak. Artinya ada jalur yang cukup rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
Sehingga, di daerah daerah tersebut perlu dipersiapkan posko posko memadai, mulai dari para petugas medis, peralatan, ambulan hingga obat obatan. Koordinasi dengan rumah sakit juga harus menjadi perhatian.
“Misalnya kalau memang ada kejadian mereka harus koordinasi pada rumah sakit. Pihak rumah sakit juga akan memantau wilayah sepanjang daerahnya yang dilewati jalur mudik untuk merayakan Natal dan tahun baru,” tegasnya.
“Harus ada penanganan secara sinergi antar Rumah Sakit Provinsi dan Rumah Sakit Daerah. Terutama untuk penanganan penanganan hal-hal yang tidak diinginkan pada saat perjalanan orang-orang mau mudik,” pungakasnya. (*)
Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi