
PT Garuda Indonesia Tbk. bakal mengatur konfigurasi kursipenumpang pesawat secara kategori kelompok, perorangan, dan berpasangan untukmemenuhi protokol kenormalan baru (new normal) dalam penerbangan.
Saat ini tingkat okupansi maksimal dari pesawat Boeing 737yang dioperasikan maksimal hanya dapat mencapai sebesar 63 persen denganmengosongkan kursi penumpang bagian tengah. Okupansi tak bisa maksimal lantaranmaskapai juga memiliki kelas bisnis.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakantengah memfinalisasi penempatan kursi bagi penumpang keluarga. Penempatan kursikeluarga, menjadi tantangan terbesar dan memerlukan kehati-hatian lantaranberisiko menimbulkan salah tafsir atas protokol jaga jarak.
Maskapai pelat merah tersebut tengah mencari cara agarpenumpang keluarga dan kelompok tetap aman kendati duduk berdampingan. Diamencontohkan misalnya dengan menggunakan penyekat atau pembatas.
“Soal jaga jarak ini kan selain memastikan bahwa penyebaranvirus dapat kita hindari, tapi juga soal pandangan masyarakat bagaimanaoperator menjalankan protokol kesehatan. Kalau keluarga duduk berdekatanpenting untuk memastikan bahwa itu bagian dari protokol,” jelasnya, mengutip Bisnis.com(Kamis, 18/6/2020).
Dia menuturkan jumlah tersebut juga masih jauh berada dibawah batas kapasitas maksimal yang ditentukan oleh SE Dirjen Perhubungan UdaraNo. 13/2020 tentang Operasional Transportasi Udara dalam Masa KegiatanMasyarakat Produktif dan Aman dari Corona Virus sebesar 70 persen.
Maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut mengakui tingkatokupansi ini tidak mampu menutup biaya operasional. Namun, pihaknya tidak akanmemaksakan tingkat okupansi supaya masyarakat tetap percaya untuk terbang.
Kepercayaan diri penumpang
GarudaIndonesia akan segera mengganti penggunaan masker oleh awak kabin baikpramugari dan pramugara menggunakan face shield. Hal ini disebut mengakomodasikeluhan penumpang.
DirekturUtama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya tengah mencari carameningkatkan kepercayaan diri calon penumpang maskapainya agar dapat kembalimau menggunakan pesawat.
"Naik pesawat itu bisnis kebahagiaan, begitu masuk pesawat kalau pakai APD semua, ini maskapai apa ruang ICU. Jadi buat banyak penumpang dewasa Garuda Indonesia mulai mengeluh pramugari tutupan masker semua, kami lagi pelan-pelan pakai face shield agar interaksi humanis tetap terjadi tapi tetap minimalkan kontak," jelasnya dalam acara webinar (Ist-abh).