
MALANG (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meninjau kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Jumat (5/1/2024). Dalam kegiatan ini, pengelolaan kearsipan menjadi salah satu sorotannya. Dia berharap ada inovasi dan terobosan terbaru dari Disdikbud Kota Malang.
Kendati demikian, Wahyu juga telah memberikan penilaian positif terhadap pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Disdikbud Kota Malang. Menurutnya, sejumlah langkah baik telah diambil dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, termasuk penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pengadaan Sarana Prasarana (Sarpras) yang mendukung.
"Seperti tadi saya lihat ada disediakan minuman kopi gratis, kemudian tempat untuk mainan anak (playground) kemudian ada komputer yang disiapkan, nah itu kan bentuk tersedianya fasilitas dalam pelayanan publik. Selain itu juga ada operator dengan printer nya juga disiapkan. Karena memang sejatinya dalam pelayanan itu memang ada beberapa yang harus dipenuhi, akhirnya sekarang tersedia," ujar Wahyu, ditemui usai kunjungannya tersebut.
Namun, dalam keberlangsungan layanan, Wahyu juga mencatat adanya kendala terkait jumlah berkas-berkas kearsipan yang cukup besar. "Kemudian juga kalau kelengkapan, ya memang karena melayani guru yang begitu banyak, ada beberapa berkas-berkas yang memang akhirnya kalau dilihat dari pandangan itu mengganggu. Termasuk (berkas) di bidang untuk fisik itu kan juga banyak, kemudian yang di tenaga kerja itu (berkas) juga banyak," tambahnya.
Maka dalam upaya mengatasi kendala tersebut, Wahyu mendorong Disdikbud Kota Malang untuk beralih ke sistem digitalisasi kearsipan dengan menggunakan dokumen versi elektronik. Di sisi lain, Wahyu juga menyadari adanya kendala Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa terjadi dalam proses adaptasi tersebut.
Namun, Wahyu mengaku optimis bahwa langkah ini dapat dilakukan secara bertahap, mengingat mayoritas SDM saat ini yang telah memiliki dan mampu mengoperasikan gawai untuk mengelola berkas dalam format digital.
"Jadi saya rasa itu tetap harus harus kita lakukan, paling tidak bertahap. Karena saya yakin SDM kita saat ini kan juga sudah punya HP, kan untuk membuat lampiran softfile yang istilahnya kita PDF, itu kan bisa," terang Wahyu.
Diakhir, selain melakukan evaluasi terhadap pelayanan, Wahyu juga memberikan masukan terkait pengelolaan kebudayaan, termasuk pengamanan cagar budaya yang menjadi wewenang Disdikbud Kota Malang.
Menurutnya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengkaji terkait beberapa warisan budaya Kota Malang, meliputi batik, udeng, bahkan hingga payung malangan. "Ya terkait kebudayaan itu kan memang sudah kewajiban kita untuk melestarikan. Makanya nanti ke depan kita akan melihat, mengkaji udeng menjadi warisan tradisional Kota Malang itu seperti apa, termasuk motif batik malangan, payung juga," tukasnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati