17 April 2025

Get In Touch

Angin Segar dari 'Paman Sam': Amerika Serikat Pertimbangkan Negara Palestina

(Ilustrasi)
(Ilustrasi)

JAKARTA (Lenteratoday) - Setelah Inggris memberi sinyal atas langkah politik pengakuan negara Palestina, angin segar kini juga datang dari 'Paman Sam'. Amerika Serikat (AS) baru saja menyatakan niatan serupa.

Ini kabar mengejutkan karena AS yang selama ini dikenal sebagai sohib kental Israel, mau mempertimbangkan pengakuan atas negara Palestina.

"Upaya untuk menemukan jalan keluar diplomatis dari perang di Gaza telah membuka pintu untuk memikirkan kembali banyak paradigma dan kebijakan lama AS," menurut seorang pejabat senior AS yang berbicara kepada situs berita AS, Axios, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (2/2/2024).

Axios juga mengutip pejabat senior AS yang mengatakan, bahwa beberapa pejabat di pemerintahan Biden yakin bahwa mengakui Palestina mungkin perlu menjadi langkah pertama dalam negosiasi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya "secara aktif mengupayakan" pembentukan negara Palestina merdeka dengan jaminan keamanan nyata bagi Israel.

"Ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencapai hal itu. Ada sejumlah rangkaian peristiwa yang dapat Anda lakukan untuk mencapai tujuan tersebut," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller kepada wartawan saat briefing.

Ketika ditanya tentang laporan Axios, juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan kepada Al Arabiya English: "Sudah menjadi kebijakan lama AS bahwa setiap pengakuan atas negara Palestina harus dilakukan melalui negosiasi langsung antara para pihak dan bukan melalui pengakuan sepihak di PBB. Kebijakan itu tidak berubah."

Inggris Serukan Solusi Dua Negara

Sebelumnya, dikutip BBC, Jumat (2/2/2024) kemarin, niatan Inggris disampaikan oleh Menteri Luar Negeri David Cameron di hadapan Dewan Konservatif Timur Tengah yang berkunjung ke parlemen Inggris, Senin (29/1/2024) waktu setempat.

"Bersamaan dengan hal tersebut, hal yang paling penting dari semuanya adalah memberikan cakrawala politik kepada rakyat Palestina sehingga mereka bisa melihat bahwa akan ada kemajuan yang tidak bisa diubah menuju solusi dua negara, dan yang terpenting adalah pembentukan negara Palestina," kata David Cameron.

Pengakuan atas kedaulatan negara Palestina berarti mendorong solusi dua negara, yakni adanya negara Palestina di satu sisi dan negara Israel di sisi yang lain. Selama ini, Israel di bawah pemerintahan Benyamin Netanyahu menolak mengakui adanya negara Palestina dan menolak solusi dua negara. Maka, pernyataan David Cameron ini menjadi menarik.

"Saat hal itu terjadi, kami -- bersama sekutu-sekutu -- akan mempertimbangkan persoalan mengenai pengakuan negara Palestina, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa," ucap Cameron di hadapan para Duta Besar negara-negara Arab yang hadir di Palace of Westminster, London.

"Itu bisa menjadi salah satu hal yang membantu menjadikan proses ini tidak bisa diubah," cetusnya.

Kepala Misi Diplomatik Palestina di Inggris, Husam Zomlot, menanggapi positif David Cameron. Menurutnya, itu adalah pernyataan bersejarah.

"Jika diterapkan, Deklarasi Cameron ini akan menghilangkan hak veto Israel atas negara Palestina, yang akan mendorong upaya-upaya menuju solusi dua negara, dan akan mulai memperbaiki ketidakadilan bersejarah yang melanda rakyat Palestina akibat deklarasi Balfour yang disampaikan kolonial Inggris," ujar Zomlot.

Sumber:Al Arabiya,bbc/editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.