
KIEV (Lenteratoday)-Presiden Rusia Vladimir Putin mengapresiasi keberhasilan prajuritnya yang telah berhasil merebut Kota Avdiivka di timur Ukraina. Ia menyebut ini merupakan sebagai "kemenangan penting".
Dilansir AFP, Minggu (18/2/2024) perebutan kota itu menandai bahwa Rusia memperoleh keberhasilan teritorial paling signifikan sejak perebutan Bakhmut pada Mei 2023.
"Presiden mengucapkan selamat kepada militer dan pejuang kami atas kemenangan yang begitu penting, atas keberhasilan ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Sabtu (17/2/2024).
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah memberi tahu Putin mengenai perebutan kota tersebut dalam sebuah pertemuan di Kremlin.
Menjelang ulang tahun invasi pada 24 Februari mendatang, Rusia juga sedang bersiap untuk pemilihan presiden pada bulan Maret yang hampir dapat dipastikan akan memberikan Putin masa jabatan enam tahun lagi. Kremlin telah melakukan represi yang keras terhadap oposisi selama perang ini, dan kematian pemimpin oposisi yang dipenjara, Alexei Navalny, pada hari Jumat (16/2/2024) telah membungkam suara lawan terkuat Putin.
Ukraina kembali dalam posisi defensif melawan Rusia dalam perang yang hampir berusia 2 tahun, terhambat oleh pasokan amunisi yang rendah dan kekurangan personel.
Zelenskyy Sebut Defisit Senjata
Berbicara di Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan sekutu negaranya "defisit senjata" buatan untuk Ukraina berisiko memberikan ruang napas bagi Rusia. Ini memungkinkan "Putin untuk menyesuaikan diri dengan intensitas perang saat ini."
"Rencana kita hanya dibatasi oleh kekuatan kita," kata Zelenskyy, merujuk pada situasi di Avdiivka setelah komandan pasukan bersenjata Ukraina mengatakan ia menarik pasukan dari kota itu untuk mencegah pengepungan dan menyelamatkan para prajurit.
Presiden Joe Biden mengatakan dalam panggilan telepon mereka pada hari Sabtu (17/2/2024), ia memberi tahu Zelenskyy bahwa ia tetap yakin Kongres pada akhirnya akan menyetujui pendanaan tambahan untuk Ukraina. Namun, ketika ditanya apakah ia yakin lebih banyak pendanaan AS akan disetujui sebelum Ukraina kehilangan lebih banyak wilayah, Biden mengakui, "Saya tidak yakin”.
Biden mengatakan, “Para tentara Ukraina telah bertarung dengan penuh keberanian. Situasinya sangat serius, dan jika kita mundur sekarang ketika mereka kehabisan amunisi, itu terdengar tidak masuk akal,"
Sumber: The Associated Press
Penerjemah: Yuda (mk)/Editor: widyawati