09 April 2025

Get In Touch

Uni Eropa Peringatkan Israel atas Serangan ke Rafah

Warga Palestina berkumpul di dekat kawah lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan (18/02/2024). (Reuters/Mohammed Salem)
Warga Palestina berkumpul di dekat kawah lokasi serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islamis Palestina Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan (18/02/2024). (Reuters/Mohammed Salem)

BRUSSELS (Lenteratoday) – Semua anggota Uni Eropa, kecuali Hungaria, telah memberikan peringatan kepada Israel pada hari Senin (19/02/2024). Ke-26 negara Eropa tersebut menekankan agar Israel tidak melakukan serangan terhadap Rafah. Mereka khawatir hal itu akan memperburuk situasi bagi sekitar 1,5 juta pengungsi yang terdesak di kota tersebut di tepi selatan Gaza.

"Serangan terhadap Rafah akan menjadi bencana besar … tidak dapat diterima," ujar Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheal Martin, sebelum pertemuan para menteri luar negeri dari 27 negara anggota Uni Eropa di Brussels.

Dikutip dari Reuters pada hari Selasa (20/02/2024), setelah berakhirnya pertemuan, semua pihak kecuali satu dari mereka menyatakan dalam sebuah pernyataan bersama perlunya "jeda kemanusiaan segera".

Mereka menekankan pentingnya langkah tersebut dalam mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan penyediaan bantuan kemanusiaan yang mendesak bagi warga yang terdampak.

Para diplomat yang mewakili Menteri Luar Negeri 26 Negara Anggota Uni Eropa merilis sebuah pernyataan. Mereka menegaskan bahwa Hungaria, sebagai sekutu dekat pemerintah Israel, adalah satu-satunya negara yang tidak ikut terlibat dalam upaya bersama untuk mencapai gencatan senjata dan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rafah.

"Kami meminta Pemerintah Israel untuk tidak mengambil tindakan militer di Rafah yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk dan mencegah penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan," ujar para menteri.

Menghadapi hampir lima bulan pertempuran, Israel saat ini tengah mempersiapkan diri untuk melancarkan invasi darat ke kota paling selatan Gaza, Rafah. Rafah dianggap Israel sebagai benteng terakhir Hamas dalam konflik yang berkecamuk empat bulan terakhir ini. (*)

Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.