09 April 2025

Get In Touch

Parlemen AS: Konflik Gaza Akan Reda Sebelum Ramadhan

Asap membumbung tinggi di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas pada hari Selasa (20/02/2024). (Reuters)
Asap membumbung tinggi di atas Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas pada hari Selasa (20/02/2024). (Reuters)

AMMAN (Lenteratoday) – Dua anggota parlemen senior AS mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Israel dan Arab pada hari Selasa (20/02/2024). Mereka menyatakan harapan mereka untuk mencapai kesepakatan yang memungkinkan adanya jeda kemanusiaan dalam perang di Gaza sebelum bulan suci Ramadhan.

Dalam wawancara dengan wartawan Reuters di Amman, Senator Demokrat Richard Blumenthal dan Chris Coons menyampaikan bahwa mereka sebelumnya bertemu dengan Raja Yordania Abdullah dan berdialog dengan pemimpin Israel di Yerusalem.

Mereka menyatakan adanya "harapan yang besar" akan tercapainya kesepakatan untuk membebaskan para sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai syarat untuk menghentikan pertempuran.

"Dalam hitungan minggu kita bisa melihat jeda sebelum Ramadan," kata Blumenthal, yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata Senat, kepada wartawan Reuters.

Negara-negara Arab yang dipimpin oleh Yordania telah mengungkapkan kekhawatiran mendalam mereka terhadap kelanjutan serangan yang dilakukan Israel terhadap Hamas selama bulan suci Ramadan.

Dalam pernyataan resmi, pemerintah Yordania menyatakan keprihatinan atas potensi eskalasi konflik yang dapat terjadi akibat serangan tersebut, yang diyakini dapat memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Mereka menegaskan perlunya menghindari tindakan yang dapat memperkeruh suasana dengan pencapaian gencatan senjata dalam konflik yang sudah berkecamuk di kawasan tersebut.

Perundingan yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan menjamin pembebasan lebih dari 100 sandera Israel yang ditahan di wilayah yang dikuasai Hamas masih belum membuahkan hasil. Putaran pembicaraan di Kairo yang berlangsung pekan lalu tidak menghasilkan kesepakatan yang meyakinkan.

"Begitu ada kesepakatan mengenai gencatan senjata, maka hal itu akan membuka jalan menuju negosiasi yang dapat menghasilkan tata kelola pemerintahan sendiri oleh Palestina, yakni sebuah negara yang memberikan mereka kendali atas nasib mereka sendiri," ujar Blumenthal.

Namun, serangan Israel di Rafah dianggap akan menghambat usaha untuk menghentikan pertempuran. Para senator mengingatkan bahwa Israel memiliki tanggung jawab untuk melindungi warga sipil dan memberikan izin untuk relokasi sebelum melakukan tindakan di Rafah.

Sumber: Reuters/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.