23 April 2025

Get In Touch

Revitalisasi Wisata Religi Ampel: DPRD Surabaya Ingatkan Satpol PP Humanis saat Relokasi PKL

Rapat Koordinasi Komisi B DPRD Surabaya terkait Relokasi Pedagang UMKM ke Ex RPH Kawasan Religi Ampel, Kamis (29/02/2024).
Rapat Koordinasi Komisi B DPRD Surabaya terkait Relokasi Pedagang UMKM ke Ex RPH Kawasan Religi Ampel, Kamis (29/02/2024).

SURABAYA (Lenteratoday) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal melakukan penataan kota lama, termasuk kawasan wisata religi Sunan Ampel.

Komisi B DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot juga fokus terhadap pembenahan dan penataan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar kawasan.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Hj. Luthfiyah menyatakan, rencana pembenahan dan penataan pelaku UMKM dan PKL tersebut dimaksudkan agar lingkungan sekitar Ampel bisa lebih nyaman bagi wisatawan.

"Pembenahan ini dimaksudkan agar UMKM dan PKL di kawasan wisata religi Ampel bisa lebih tertata, selama ini kan kurang tertata membuat wisatawan justru sedikit kurang nyaman," ujar Luthfiyah saat Rapat Koordinasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Surabaya terkait Relokasi Pedagang UMKM ke Ex RPH Kawasan Religi Ampel , Kamis (29/2/2024).

Untuk itu, pelaku UMKM dan PKL nantinya bisa ditempatkan di lahan eks-Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi. Karena, RPH babi tersebut sebelumnya telah dipindahkan ke Banjar Sugihan.

"Sebelum mereka ditempatkan secara terpadu di lahan eks-RPH, mereka sebaiknya diberikan sosialisasi terlebih dahulu dan lahan eks RPH itu dipastikan dalam kondisi yang baik sebelum ditempati," jelas Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Luthfiyah menambahkan, bahwa penataan UMKM dan PKL dapat meningkat perekonomian di sana. "Sementara ini penataan dan pembenahan masih masuk tahap rencana, selanjutnya bisa masuk tahap penganggaran dan penataan," terangnya.

Sehingga, dalam melakukan penataan, Luthfiyah mengingatkan Pemkot agar bekerjasama dengan pihak pengelola Ampel serta Satpol PP. "Penataan nantinya tetap harus menggunakan cara yang humanis. Ini dimaksudkan agar masyarakat sekitar tidak takut dan khawatir," pungkasnya.

Reporter: Pradhita (mg)/ Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.