17 April 2025

Get In Touch

Sebanyak 43 Orang Tewas Dalam Kebakaran Gedung 6 Lantai

Kebakaran gedung 6 lantai di Dhaka, Bangladesh, menewaskan sedikitnya 43 orang (Foto: Reuters)
Kebakaran gedung 6 lantai di Dhaka, Bangladesh, menewaskan sedikitnya 43 orang (Foto: Reuters)

DHAKA (Lenteratoday) - Kebakaran hebat terjadi pada Gedung enam lantai di Ibu Kota Dhaka, Bangladesh, Kamis (29/2/2024) malam waktu setempat. Peristiwa itu mengakibatkan sedikitnya 43 orang tewas dan puluhan lainnya luka.

Menteri Kesehatan Bangladesh, Samanta Lal Sen, mengatakan selain 43 orang tewas, juga ada 22 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka bakar. Mereka menderita luka bakar parah dan dalam kondisi kritis.

Seorang korban selamat, Mohammad Altaf, mengisahkan kengerian kebakaran itu. Dia berhasil lolos dari maut dengan keluar dari jendela yang pecah. Namun dua rekan kerjanya tewas.

"Ketika api mulai menyala di bagian depan dan memecahkan kaca, kasir dan petugas segera mengeluarkan semua orang. Namun keduanya kemudian meninggal. Saya lari ke dapur, memecahkan jendela dan melompat untuk menyelamatkan diri," kata Altaf, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/3/2024).

Petugas pemadam kebakaran juga menggunakan crane untuk menyelamatkan para korban yang terjebak di lantai atas. Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil Bangladesh Main Uddin mengatakan, api berasal dari restoran yang dengan cepat menyebar ke lantai lain.

Api berhasil dikendalikan dalam 2 jam setelah 13 unit kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan. Penyebab munculnya api pertama kali belum bisa dipastikan. Namun dia memperkirakan api bisa saja berasal dari kebocoran gas atau kompor.

“Ini adalah bangunan berbahaya dengan tabung gas di setiap lantai, bahkan di tangga,” katanya.

Kebakaran sering terjadi di Dhaka, kota berpenduduk padat, yang banyak bermunculan gedung-gedung baru, seringkali dibangun tanpa standar keamanan yang tepat. Kebakaran biasanya dipicu tabung gas yang rusak, AC, serta kabel listrik. (*)

Sumber : Inesw | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.