13 April 2025

Get In Touch

PBB: Upaya Pengiriman Makanan ke Gaza Utara Mayoritas Gagal

Anak-anak Palestina membawa panci selagi mengantri untuk mengambil makanan yang dimasak oleh dapur bantuan di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, Jalur Gaza selatan (14/12/2023). (Reuters/Saleh Salem)
Anak-anak Palestina membawa panci selagi mengantri untuk mengambil makanan yang dimasak oleh dapur bantuan di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, Jalur Gaza selatan (14/12/2023). (Reuters/Saleh Salem)

ROMA (Lenteratoday) – Badan Pangan PBB menyatakan bahwa upaya mereka untuk mengirimkan bantuan makanan ke Gaza utara pada hari Selasa (5/3/2024) sebagian besar tidak berhasil.

Wilayah tersebut hampir mengalami kelaparan, dan situasinya semakin memburuk. Meskipun demikian, PBB bersikeras untuk terus berupaya mencari solusi guna mengatasi krisis kemanusiaan yang mendesak di Gaza utara.

Pada 20 Februari, World Food Programme (WFP) mengumumkan penghentian pengiriman bantuan mereka karena kondisi keamanan yang tidak menentu. Konvoi-konvoi mereka menjadi sasaran serangan massa yang kelaparan.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan staf dan menyebabkan kesulitan untuk menyampaikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, WFP mengatakan bahwa pihaknya mengirimkan konvoi makanan sebanyak 14 truk ke Gaza utara. Namun konvoi tersebut ditolak masuk oleh tentara Israel setelah menunggu selama tiga jam di pos pemeriksaan Wadi Gaza.

Truk-truk tersebut dialihkan jalurnya dan kemudian dihentikan oleh kerumunan orang kelaparan dimana mereka menjarah dan membawa sekitar 200 ton makanan, kata WFP.

Pekan lalu, seorang staf senior bantuan PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sedikitnya 576.000 orang di Jalur Gaza atau seperempat dari total penduduk terancam kelaparan.

Pada minggu lalu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel telah menewaskan 118 orang yang berusaha mendapatkan bantuan dari sebuah konvoi di dekat Kota Gaza. Menurut para korban yang selamat, mereka ditembaki oleh tentara Israel Defense Forces (IDF).

Sementara itu, Israel mengklaim bahwa sebagian besar dari mereka yang tewas terinjak-injak atau ditabrak saat terjadi kepanikan. (*)

Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.