19 April 2025

Get In Touch

Pj Wahyu Pastikan Ketersediaan dan Harga Pangan Terkontrol di Awal Ramadan

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memantau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Blimbing Kota Malang, Rabu (6/3/2024). (Santi/Lenteratoday)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat memantau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Blimbing Kota Malang, Rabu (6/3/2024). (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melakukan pantauan langsung di 2 pasar rakyat dan 1 toko retail modern, Rabu (6/3/2024). Pemantauan ini dilakukan guna memastikan terkontrolnya ketersediaan dan harga bahan pangan, terlebih pada awal Ramadan mendatang.

Didampingi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Wahyu menyampaikan adanya perbedaan harga antara Pasar Tawangmangu, Pasar Blimbing, dan toko retail modern. Menurut Wahyu, di Pasar Tawangmangu menunjukkan tingkat stabilitas harga yang lebih baik dibandingkan Pasar Blimbing.

Berdasarkan pantauannya, Wahyu menyebut perbedaan harga ini disebabkan oleh mekanisme distribusi yang dilakukan oleh pedagang di kedua pasar tersebut.

"Pedagang Pasar Blimbing rata-rata membeli bukan harga dari distributor. Jadi misalnya ada orang yang datang (tengkulak) kemudian beli di situ, dan karena harganya sudah tinggi ya dijualnya tinggi. Kalau di Pasar Tawangmangu, itu ada yang langsung ke distributor. Jadi tidak menunggu tengkulak. Jadi mereka bisa lebih mengatur harganya lebih baik daripada Pasar Blimbing," ujar Wahyu, ditemui usai pemantauan tersebut, Rabu (6/2/2024).

Sedangkan untuk harga bahan pangan di toko retail modern, Wahyu menyebut jika harga telah ditetapkan mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga cukup memberikan kepastian harga kepada konsumen.

"Jadi standar. Tadi saya juga tanya ke beberapa pembeli yang lebih memilih beli di sini (toko retail modern), alasannya ya karena harganya lebih stabil jika dibandingkan dengan di pasar," tambah Wahyu.

Dalam konteks ini, Wahyu juga mencatat perbedaan harga antara pasar dan toko retail modern. Sebagai contoh, sambungnya, harga gula di 2 pasar tersebut mencapai Rp 17 ribu per kilogram, sedangkan di toko retail modern, harga gula hanya Rp 16 ribu per Kg. Demikian juga dengan beras premium yang dijual di toko retail modern dengan harga HET Rp 69 ribu per 5 kilogram.

Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan hasil pemantauan tersebut akan menjadi bahan diskusi bersama TPID Kota Malang untuk menyusun skenario terbaik. Hal ini mencakup pertimbangan terkait kemungkinan intervensi subsidi beras dan penambahan komoditi di Warung Tekan Inflasi.

Menurutnya, koordinasi juga akan dilakukan dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) serta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) untuk mempertimbangkan potensi intervensi menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).

"Mudah-mudahan dengan skenario ini, pada awal Ramadan besok harga-harga sudah mulai terkendali dan juga masyarakat bisa menjangkau untuk membeli bahan pangan pokok. Kenaikan secara umum tadi cabai itu agak tinggi, gula, ayam dan telur juga," jelas Wahyu.

Mengakhiri pernyataannya, Wahyu juga menegaskan pentingnya menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga menjelang Ramadan. Dengan merumuskan skenario intervensi dan subsidi, diharapkannya harga-harga pangan dapat terkendali, sehingga memungkinkan masyarakat untuk membeli bahan pokok dengan lebih terjangkau pada awal Ramadan.

"Gula ini kan memang agak sedikit sulit. Tapi kita coba koordinasi melalui Bulog untuk koordinasi dengan KBA. Kita lihat mudah-mudahan nanti bisa kita subsidi dan kita gelontorkan di Warung Tekan Inflasi. Pasar murah juga masih tetap berjalan supaya nanti kemampuan daya beli masyarakat tetap terjaga. Harapannya bisa normal di awal Ramadan," tukas Wahyu. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.