23 April 2025

Get In Touch

Kota Surabaya Sabet 5 Penghargaan Bergengsi di Bidang Lingkungan Hidup

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Adipura Kencana ini berhasil diraihberkat dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Adipura Kencana ini berhasil diraihberkat dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder

SURABAYA (Lenteratoday) -Kota Surabaya berhasil meraih Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan Tahun 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Ajang penghargaan tertinggi bagi kabupaten/kota di Indonesia pada bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut, diserahkan oleh Kementerian LHK RI di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Adipura Kencana ini berhasil diraih
berkat dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder. Mulai dari perangkat daerah, lembaga
swadaya masyarakat, institusi pendidikan, pelaku usaha serta seluruh warga Kota Surabaya.

"Alhamdulillah kita bisa meraih Adipura Kencana yang kedelapan kalinya berturut. Matur
nuwun (terima kasih), ini semua berkat dukungan njenengan (anda) semuanya," kata Wali Kota
Eri Cahyadi, Kamis (7/3/2024).

Tidak hanya Adipura Kencana, pada tahun 2023 Kota Surabaya juga menerima empat
penghargaan lain di bidang lingkungan hidup. Keempat penghargaan itu adalah ProKlim
(Program Iklim Kampung) 2023, Adiwiyata Mandiri Tahun 2023 dan Adiwiyata Nasional Tahun
2023 dan Green Leadership Nirwasita Tantra Tahun 2022.

"Semoga penghargaan ini memberikan semangat kepada kita dan menunjukan kepada kita,
bahwa Kota Surabaya dibangun dengan rasa kekeluargaan dan kebersamaan," ujar Wali Kota
Eri.

Berbagai penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Surabaya

Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional merupakan bentuk penilaian dari
tingginya kesadaran lingkungan oleh seluruh siswa SD-SMP Surabaya. Sehingga tercipta Perilaku
Ramah Lingkungan Hidup (PRLH) di lingkungan sekolah. Sebanyak 1 sekolah menerima
penghargaan Adiwiyata Mandiri dan 9 sekolah meraih Adiwiyata Nasional.

Selain Adiwiyata, masyarakat dan Wali Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Proklim
(Program Kampung Iklim). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada masyarakat
yang melakukan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim di wilayahnya.

Sebanyak 1 RW di Kota Surabaya mendapatkan penghargaan Proklim Lestari dan 10 RW meraih
penghargaan Proklim Utama. Sementara Wali Kota Surabaya, menerima penghargaan pembina
ProKlim tingkat kabupaten/kota.

Penghargaan yang tak kalah bergengsi lain adalah Green Leadership Nirwasita Tantra.
Penghargaan ini diberikan Kementerian LHK kepada kepala daerah dan pemerintah daerah atas
keberhasilan dalam merumuskan serta menerapkan kebijakan sesuai prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Nirwasita Tantra Tahun 2022 yang diserahkan pada 2023 ini
merupakan penghargaan yang diraih selama delapan kali berturut oleh Kota Surabaya.

Sebagai wujud syukur dan terima kasih Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada seluruh
stakeholder, piala Adipura Kencana itu diarak dari Jalan Ahmad Yani menuju Taman Surya Balai
Kota Surabaya, Rabu (6/3/2024). Dengan mengendarai mobil jeep, Wali Kota Eri Cahyadi
didampingi Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, memimpin arak-arakan Adipura Kencana
bersama sejumlah penghargaan lain di bidang lingkungan hidup.

Di sepanjang rute pawai, masyarakat bersama ratusan pelajar SMP hingga Kader Surabaya
Hebat (KSH), tampak antusias menyambut beberapa penghargaan yang berhasil diraih Kota
Surabaya. Bahkan, di Balai Kota Surabaya, pemkot secara khusus menggelar pesta rakyat
dengan menyediakan panggung hiburan dan makanan untuk para petugas kebersihan, pelajar,
KSH serta masyarakat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa Adipura Kencana ini berhasil diraihberkat dukungan dan kerja keras seluruh stakeholder.

"Kita bisa ditunjukkan bahwa kita sebagai manusia, punya derajat, harkat dan martabat yang
sama dalam membangun kota ini. Matur nuwun (terima kasih) untuk semuanya," tutur Wali
Kota Eri.

Wali Kota Eri menyatakan bahwa di tahun 2024, pihaknya berkomitmen mempertahankan
Adipura Kencana. Nah, untuk bisa mempertahankan penghargaan itu, maka harus ada hal baru
yang dilakukan Kota Surabaya. Seperti di tahun 2023, pemkot mendirikan Bank Sampah tingkat
kota dan menambah jumlah Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (reduce, reuse dan recycle).

"TPS 3R tahun ini sudah nambah, tapi tahun depan akan nambah lagi. Karena TPS 3R ini salah
satu faktor yang memisahkan ketika (sampah) dari rumah menuju Bank Sampah Kota. Maka
yang bisa dihancurkan di TPS 3R menjadi pupuk dan kompos kita lakukan di sana. Sisanya baru
kita bawa ke Bank Sampah Kota seperti botol plastik dan lainnya," paparnya.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa di tahun 2024, Pemkot Surabaya akan berfokus pada
pemilahan sampah di setiap lingkungan RW. Pemilahan sampah di tingkat RW ini bahkan akan
dimasukkan ke dalam indikator penilaian Kampung Surabaya Hebat yang sebelumnya bernama
Surabaya Smart City (SSC).

"Jadi pada waktu lomba Surabaya Smart City, maka di RW nanti yang dinilai adalah kilogramnya
sampah di RW itu berapa. Apabila semakin kecil (sampah), maka dialah yang menjadi terbaik,"
ungkap dia.

Di samping pemilahan sampah di tingkat RW, pada tahun 2024-2025, Pemkot Surabaya juga
fokus terhadap pengelolaan kebersihan di pasar tradisional. Untuk mendukung upaya tersebut,
pemkot akan menerbitkan standar pedoman kebersihan di lingkungan pasar.

"Sehingga kita mensyaratkan standar bagaimana pasar itu sesuai dengan kebersihan yang kita inginkan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto menerangkan, bahwa
kebersihan dan pengelolaan sampah di pasar juga menjadi salah satu indikator penilaian
Adipura Kencana. Dalam penilaian yang dilakukan Kementerian LHK, setiap pasar diminta dapat
menyediakan tempat pengolahan sampah.

"Seperti yang dinilai kemarin itu di Pasar Pucang, Pasar Keputran dan Pasar Wonokromo," kata Dedik.

Menurut Dedik, dewan penilai Adipura Kencana berharap, ke depan setiap pasar tradisional di
Kota Surabaya dapat dilengkapi tempat pengolahan sampah. Makanya pihaknya memastikan ke
depan juga akan berfokus pada pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional.

"Dewan penilai Adipura Kencana maunya agar di pasar, (sampah) harus sekaligus diolah, ada
pengolahan komposnya. Pastinya ke depan (kita lakukan), supaya kita bisa mempertahankan
Adipura Kencana," pungkasnya (Adv)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.