
JAKARTA (Lenteratoday)-Misteri hilangnya Kapal SS Nemesis, kapal uap asal Inggris yang melakukan pelayaran pada Juli 1904 silam akhirnya terungkap. Kapal yang mengangkut batubara dari Newcastle, Inggris, menuju Melbourne, Australia, itu karam karena badai besar.
Beberapa minggu setelahnya, jenazah awak kapal SS Nemesis yang tenggelam di laut terdampar di pantai bersama puing-puing kapal. Meski beberapa jenazah berhasil dievakuasi, lokasi kapal yang tenggelam masih belum diketahui.
Tanda tanya soal hilangnya SS Nemesis akhirnya terungkap, setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Sejarah New South Wales (NSW) mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut ditemukan di lepas pantai wilayah Sydney, sekitar 525 kaki (atau 160 meter di bawah permukaan laut).
“Misteri hilangnya SS Nemesis 120 tahun lalu dan 32 awaknya yang hilang di laut telah terpecahkan,” kata pejabat pemerintah dalam keterangan resminya dikutip Selasa (12/3/2024).
Pejabat New South Wales mengatakan mereka sedang mencari anggota keluarga dari awak kapal yang tenggelam bersama kapal berbobot 1.393 ton itu.
Sekitar setengah awak kapal buatan Inggris itu berasal dari Inggris, termasuk kapten, Alex Lusher, dan rekannya, T.A. Renault.
Penemuan kapal SS Nemesis berawal dari pencarian perusahaan penginderaan jarak jauh, Subsea Profesional Marine yang melakukan pencarian kotak kargo yang hilang di sekitar lepas pantai tersebut pada 2022 lalu.
Namun, bangkai kapal tersebut baru teridentifikasi sebagai SS Nemesis pada bulan September 2023 ketika badan sains nasional Australia, CSIRO berhasil menangkap citra bawah air yang secara pasti menunjukkan ciri khas kapal uap tersebut.
Kapal penelitian RV Investigator menggunakan multibeam echosounder canggih untuk memetakan reruntuhan, dan kamera bawah air untuk mendapatkan gambar resolusi tinggi dari kapal yang tenggelam.
Mereka menunjukkan kapal yang rusak parah itu bersandar tegak di dataran berpasir.
Dihantam Gelombang Besar
Dengan menggunakan gambar-gambar itu, mereka memperkirakan kapal uap tersebut tenggelam pada bulan Juli 1904, setelah dihantam gelombang besar di lepas pantai Wollongong--50 mil (80,4 km) selatan Sydney--yang menyebabkan mesin kewalahan dan kapal tenggelam terlalu cepat, sehingga sekoci penyelamat tidak dapat dikerahkan.

Surveyor hidrografi CSIRO, Phil Vandenbossche, mengatakan bahwa beberapa bagian kapal SS Nemesis masih bisa dikenali.
“Pemeriksaan visual kami terhadap bangkai kapal menggunakan kamera jatuh menunjukkan beberapa struktur penting masih utuh dan dapat diidentifikasi, termasuk dua jangkar kapal yang tergeletak di dasar laut," katanya.
ia menambahkan citra video lebih lanjut akan dijahit untuk membuat model 3D dari bangkai kapal tersebut, untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Sekitar 40 anak kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan ini dan saya berharap penemuan ini dapat membawa penutupan bagi keluarga dan teman-teman yang terkait yang tidak pernah mengetahui nasib kapal tersebut,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Warisan NSW, Penny Sharpe.
Sharpe mengatakan hilangnya Nemesis digambarkan sebagai salah satu misteri maritim paling abadi di Sydney, dan bahkan digambarkan oleh para peneliti kapal karam sebagai ‘cawan suci’.
“Berkat kerja kolaboratif dengan CSIRO dan Subsea, menggunakan teknologi modern dan catatan sejarah, Heritage NSW mampu menulis bab terakhir dari kisah SS Nemesis," pungkasnya.
Sumber:reuters,afp/Editor: widyawati