19 April 2025

Get In Touch

Cerita Korban Banjir Semarang, Tak Ada Aliran Listrik, Sahur Cuma Minum Saja

Seorang pengendara sepeda motor melintas di depan Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang yang dilanda banjir, Kamis (14/3/2024) -Ant
Seorang pengendara sepeda motor melintas di depan Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama Semarang yang dilanda banjir, Kamis (14/3/2024) -Ant

SEMARANG (Lenteratoday) -Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (13/3/2024) mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Hingga Kamis (14/3/2024) banjir masih merendam Kota Semarang. Salah satu warga Tlogosari, Kota Semarang, Ulya Makkiyah menyebut, banjir di tempat tinggalnya itu hampir mencapai lutut orang dewasa sejak Rabu (13/3/2024) malam.

Akibatnya, seluruh anggota keluarganya yang berjumlah 9 orang itu terpaksa mengungsi di ruangan lantai 2.

"Tadi malam udah pasrah, soalnya semakin tinggi airnya. Ada lansia juga yang ikut ngungsi di sini, jadi 10 orang," ucap Ulya, Kamis (14/3/2024).

Akibat banjir, kata dia, aliran listrik di rumahnya juga padam sejak siang hari hingga saat ini. Di samping itu, wilayah tempat tinggalnya merupakan salah satu titik banjir yang parah.

Namun, Ulya mengaku, belum ada bantuan makanan atau bantuan serupa yang diterima oleh keluarganya maupun warga setempat.

"Belum ada bantuan makanan sama sekali. Tadi pas sahur juga minum air aja, kalau buka alhamdulillah kompor udah bisa. Insyaallah aman," tutur dia.

Hal senada juga disampaikan oleh warga Muktiharjo Kidul, Dewi. Dia menyebut, aliran listrik yang padam berdampak pada pekerjaan maupun aktivitas sehari-harinya.

"Listriknya padam dari kemarin, jadi nggak bisa kerja. Kebetulan rumah saya pasang dua sumber listrik yang beda, salah satunya tidak padam. Jadi jaringan internet yang kemarin gak ada, tadi sore udah bisa lagi," tutur Dewi.

Menurutnya, banjir yang menggenang sejak kemarin itu cukup memberi warna yang berbeda pada aktivitasnya di bulan Ramadhan.

Pasalnya, Dewi dan keluarganya harus tetap menjalankan puasa Ramadhan dan berbuka dengan memanfaatkan sisa lauk kemarin karena belum mendapat bantuan makanan.

"Alhamdulillah tadi dapet nasi sama lauk dari tetangga. Tadi buka puasa sama nasi dan lauk kemarin juga. Jadi aman kalau makanan. Kompor juga bisa nyala, lumayan bisa buat ngangetin," ujar dia, mengutip Kompas.

Kini, genangan di wilayah tempat tinggalnya sudah mulai surut hingga 10 sentimeter. Dewi berharap, genangan air semakin berkurang sehingga dirinya segera dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala.

"Turun sekitar 10 sentimeter, cuma ini kan hujan lagi. Semoga tidak nambah lagi," pungkas dia (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.