09 April 2025

Get In Touch

Sekitar 60 Penumpang Perahu Karet Tewas dalam Perjalanan dari Libya ke Italia

Petugas penyelamat kapal kemanusiaan SOS Mediterranee Ocean Viking membantu seorang migran yang dievakuasi dari perahu karet yang sebagian kempes di Laut Tengah Tengah pada hari Rabu, (13/3/2024). (Foto: SOS Mediterranee via AP/Johanna de Tessieres)
Petugas penyelamat kapal kemanusiaan SOS Mediterranee Ocean Viking membantu seorang migran yang dievakuasi dari perahu karet yang sebagian kempes di Laut Tengah Tengah pada hari Rabu, (13/3/2024). (Foto: SOS Mediterranee via AP/Johanna de Tessieres)

MILAN (Lenteratoday) - Tim penyelamatan kemanusiaan SOS Mediterranee, Kamis (14/3/2024), menyatakan sebanyak 60 orang penumpang perahu karet tewas dalam perjalanan dari Libya ke Italia selama lebih dari seminggu.

Kapal amal Eropa, Ocean Viking, melihat perahu karet tersebut dengan 25 orang di atasnya pada hari Rabu (13/3/2024). Dua di antaranya tak sadarkan diri dan dievakuasi ke pulau Sisilia Lampedusa, sekitar 60 mil ke utara oleh helikopter Penjaga Pantai Italia untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan, 23 orang dinyatakan dalam kondisi kritis, kelelahan, dehidrasi, dan terbakar dari bahan bakar di atas perahu.

Juru bicara SOS Mediterranee, Francesco Creazzo, mengatakan bahwa para penumpang perahu karet itu berasal dari Sinegal, Mali, dan Gambia. Mereka semua adalah laki-laki, 12 diantaranya anak di bawah umur dan 2 lainnya menginjak remaja.

Creazzo mengatakan mereka mengalami trauma dan tidak mampu memberikan cerita lengkap tentang apa yang terjadi selama perjalanan. Dia menambahkan bahwa jumlah orang yang hilang dan diduga meninggal kemungkinan besar tidak akan pernah bisa diverifikasi. Organisasi kemanusiaan sering mengandalkan kisah mereka yang bertahan hidup ketika mengumpulkan orang yang meninggal dan hilang di laut atau diduga telah meninggal.

IOM PBB mengatakan bahwa 227 orang telah meninggal di sepanjang rute pusat Laut Tengah yang berbahaya hingga 11 Maret tahun ini. Data tersebut tidak mencakup jumlah penyitas penumpang perahu karet yang hilang dan diduga meninggal berdasarkan laporan terbaru. Dari total 279 kematian di Laut Tengah sejak 1 Januari, sebanyak 19.562 orang tiba di Italia menggunakan jalur tersebut dalam periode ini.

Mereka mengatakan perahunya berangkat dari Zawiya, Libya membawa sekitar 85 orang di atasnya, termasuk beberapa wanita dan setidaknya satu anak kecil. Mesin perahu rusak setelah keberangkatan, dan mereka telah mengambang selama lebih dari seminggu.

"Orang-orang ini menyaksikan banyak orang terkasih meninggal,'' kata salah seorang penyelamat yang hanya dikenal sebagai Massimo dalam sebuah video SOS Mediterranee. "Kami telah merawat mereka. Mereka menderita hipotermia, luka bakar dari bensin dan air laut," sambungnya.

Ocean Viking menyelamatkan 113 orang lagi pada Rabu malam (13/3/2024). Mereka mengambang di perairan internasional Laut Libya dalam sebuah perahu kayu ditumpangi 6 wanita dan 2 anak yang telah diperingati pihak berwajib. Sebelum kedatangan Ocean Viking, sebuah kapal layar sipil yang pertama tiba membagikan pelampung kepada orang-orang tersebut.

Ocean Viking telah diarahkan oleh otoritas Italia ke pelabuhan Ancona, di wilayah Marche pusat, kata Creazzo.

Kelompok kemanusiaan memperingatkan bahwa kebijakan Italia memaksa kapal penyelamat untuk meninggalkan perairan tempat mereka bisa menyelamatkan nyawa mereka. Pemerintah memerintahkan kapal-kapal itu ke pelabuhan setelah misi penyelamatan, dan melarang mereka berlayar kembali selama 20 hari. Dalam tiga bulan terakhir, Ocean Viking mengalami tiga kali larangan berlayar dan yang terakhir berlangsung dari 8 Februari sampai seorang hakim mencabutnya di 10 hari kemudian. (*)

Sumber: The Associated Press
Penerjemah: Yuda (mk) | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.