OTTAWA (Lenteratoday) - Usai Amerika Serikat (AS) membatasi ruang gerak TikTok, kini giliran Kanada mengambil langkah serupa. Diketahui, Kementerian Perindustrian Kanada memerintahkan meninjau keamanan nasional atas usulan TikTok untuk memperluas bisnis aplikasi video pendek di negaranya.
"Pemerintah kami mengikuti perkembangan yang sejalan dengan RUU anggota parlemen AS," kata juru bicara pemerintah Kanada dikutip Jumat (15/3/2024). Juru bicara tersebut menolak mengomentari rincian dari tinjauan Kanada, tetapi menambahkan bahwa hal itu tidak didoktrin oleh RUU AS.
Diketahui, pada hari Rabu (12/3/2024), DPR AS megesahakan RUU guna memaksa pemilik TikTok, ByteDance, asal Cina untuk mendivestasikan aset-aset aplikasi Tiktok di AS atau dikenakan pencekalan. Langkah baru ini termassuk beberapa upaya di Washington untuk menaggapi kekhawatiran keamanan nasional AS dari Cina, seperti kendaraan yang terhubung ke chip canggih, hingga derek di pelabuhan AS.
Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa tinjauan Kanada hanya berpusat pada rencana investasi TikTok, yang berarti kemungkinan besar tidak akan ada larangan langsung seperti yang diusulkan di AS.
Di bawah hukum Kanada, pemerintah dapat menilai risiko keamanan nasional dari investasi asing seperti usulan TikTok dan hukum mencegah pemerintah untuk mengungkapkan rincian investasi tersebut.
Kanada tahun lalu melarang TikTok dari perangkat yang dikeluarkan pemerintah, dengan mengatakan bahwa aplikasi ini menghadirkan tingkat risiko yang "membahayakan" privasi dan keamanan. Komisioner privasi Kanada juga sedang menyelidiki pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi oleh TikTok.
Juru bicara TikTok mengatakan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan pihak tinjauan keamanan nasional.
Kami "tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan keamanan platform bagi jutaan kreator, artis, dan bisnis kecil Kanada. Mereka dapat mengandalkan TikTok untuk mencari nafkah, menemukan komunitas, dan menciptakan lapangan kerja", ujar juru bicara tersebut.
Sumber: Channel News Asia
Penerjemah: Yuda (mk)/Editor: widyawati
.jpg)
