09 April 2025

Get In Touch

Mahasiswa Asing Diserang Saat Shalat Tarawih di India

Universitas Gujarat, di Gujarat, India. (Foto: Gujarat University)
Universitas Gujarat, di Gujarat, India. (Foto: Gujarat University)

GUJARAT (Lenteratoday) – Setidaknya empat mahasiswa asing mengalami luka-luka setelah sebuah asrama universitas di negara bagian Gujarat, India barat diserbu oleh sekelompok orang dari kelompok sayap kanan Hindu. Serangan tersebut terjadi saat kelompok tersebut mendapati sejumlah mahasiswa yang sedang menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan, dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/3/2024).

Kementerian Luar Negeri India pada hari Minggu (17/3/2024) berjanji untuk mengambil "tindakan tegas terhadap para pelaku" setelah serangan di Universitas Gujarat. Polisi setempat di negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi terkait insiden tersebut.

Para mahasiswa memberitahu media setempat bahwa mereka berkumpul di dalam asrama mahasiswa pada Sabtu malam (16/3/2024) untuk melaksanakan shalat tarawih karena tidak ada masjid di kampus universitas yang terletak di Ahmedabad tersebut.

"Sekelompok siswa yang terdiri dari 15 siswa sedang berdoa ketika tiga orang datang dan mulai meneriakkan 'Jai Shri Ram' (Salam Tuhan Ram). Mereka keberatan dengan kami yang sedang berdoa di sini," media lokal mengutip perkataan seorang siswa.

"Setelah beberapa waktu, sekitar 250 orang ikut datang dan meneriakkan 'Jai Shri Ram'. Mereka melempari batu dan merusak properti asrama."

Seorang siswa dari Afghanistan mengatakan kepada jaringan televisi lokal NDTV: "Mereka juga menyerang kami di dalam kamar. Mereka merusak laptop, telepon dan merusak sepeda," dan menambahkan bahwa AC dan sound system juga dihancurkan.

Video yang diposting di X menunjukkan asrama mahasiswa yang digeledah dan massa yang menghancurkan sepeda motor para mahasiswa dengan alat yang panjang.

"Kami tidak bisa bertahan hidup seperti ini," kata seorang mahasiswa Afrika dalam video yang direkam dari asrama. Di video, terdengar teriakan keras dan suara barang-barang yang dihancurkan, dipatahkan, dan dihancurkan oleh massa.

"Kami datang ke India untuk belajar dan sekarang kami diserang hanya karena ini adalah bulan Ramadhan dan umat Muslim sedang beribadah. Sekarang mereka menghancurkan sepeda motor, semuanya dihancurkan," katanya.

Dua orang mahasiswa dilaporkan mengalami luka parah dan saat ini sedang dalam masa pemulihan di rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa telah ada pengaduan terhadap 20-25 orang terkait insiden tersebut, dan salah satu dari mereka telah diidentifikasi sebagai tersangka. Sebanyak sembilan tim telah dibentuk untuk menyelidiki insiden ini, dengan harapan dapat mengidentifikasi dan mengambil tindakan hukum terhadap pelaku serangan tersebut.

Sumber: Al Jazeera/Penerjemah: Aria (mk)|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.