
MALANG (Lenteratoday) - Pasca Pemilu, langkah politik di Kota Malang telah beralih fokus menuju persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dalam persiapan menuju kontestasi tersebut, tiga tokoh di Kota Malang ini disebut mulai membuka komunikasi dengan partai politik. Salah satunya Nasdem, untuk mendapatkan dukungan.
Menariknya, di antara ketiga nama tersebut, muncul nama Heri Cahyono (HC), yang sebelumnya diketahui akan maju bursa N1 Kota Malang, melalui jalur independen. Namun Heri tampaknya mengubah haluan dengan mendekati partai Nasdem.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua DPD Nasdem Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, yang mengaku telah memulai pendekatan kepada sejumlah tokoh potensial. Menurut Dito, langkah ini merupakan bagian dari persiapan awal partai Nasdem dalam menghadapi Pilkada 2024.
"Pertama yakni mantan kontestan Pemilu Bupati (Pilbup) Malang 2020, Heri Cahyono. Kemudian Rektor IKIP Budi Utomo, Nurcholis Sunuyeko dan Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik Setda Kota Malang, Tabrani," ujar Dito, saat dikonfirmasi pada Sabtu (23/3/2024).
Meskipun pembahasan formal terkait langkah konkret menuju Pilkada Kota Malang 2024 masih belum terjadi. Dito menegaskan, kriteria sosok yang akan diusung harus sesuai dengan visi dan misi partai serta memiliki kontribusi nyata terhadap kemajuan Kota Malang.
"Masih sebatas informal, penjajakan karena silaturahmi. Jadi kita terima saja. Kami memetakan sosok yang dinilai punya peluang besar, tentu yang punya kobtribusi kepada Kota Malang, dan pemikiran yg sejalan dengan perjuangan Nasdem," jelas Dito.
Di sisi lain, Dito juga menyebutkan, Nasdem telah memiliki kriteria sosok yang kemungkinan bakal diusung untuk berkontestasi pada perebutan kursi N1 Kota Malang. Beberapa nama tersebut seperti Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, mantan Sekretaris Sekda Kota Malang, Wasto, hingga nama Wali Kota Malang 2019-2024 Sutiaji.
"Masih tergantung bagaimana dinamika politik yang terjadi. Kalau di Kota Malang, berarti minimal 9 kursi, dan itu yang punya hanya PDI Perjuangan. Nasdem hanya 3 kursi, berarti butuh koalisi untuk menambah 9 kursi," pungkas Dito.
Reporter: Santi Wahyu/ Editor: widyawati