
MALANG (Lenteratoday) - Mewaspadai potensi bencana alam, manajemen PT KAI Daop 8 Surabaya melakukan pemetaan daerah-daerah pantauan khusus di wilayah operasionalnya. Seidaknya terdapat 7 Daerah Pantauan Khusus yang telah diidentifikasi sebagai area yang rawan terjadi bencana alam.
Di antaranya yakni Stasiun Pogajih, Wlingi Blitar, perlintasan kereta api (KA) di wilayah Jodipan Kota Malang, perlintasan di wilayah Sumbermanjing Wetan dan terowongan Karangkates Desa Sumberpucung yang terletak di Kabupaten Malang. Kemudian perlintasan KA di Kecamatan Tandes Surabaya, dan Stasiun KA di Lamongan, dan Bojonegoro.
"Kalau di daerah Wlingi Blitar, kemudian kalau di Sumber Pucung, itu kan jelas potensi rawan longsor seperti di tahun kemarin. Kalau di Jodipan ini kan arus sungainya masih deras, di sana ada jembatan panjang untuk perlintasan KA, jadi lumayan bergetar. Ini mungkin kekuatan jembatan menjadi perhatian kami," ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Rabu (27/3/2024).
Untuk mengatasi risiko tersebut, Luqman menyebutkan, KAI Daop 8 Surabaya telah menempatkan petugas penjaga di daerah pantauan khusus secara bergantian selama 24 jam. Ia juga mengaku telah menyiapkan alat dan material di pos jaga yang dapat digunakan untuk memperkuat perlindungan di lokasi bencana.
"Jadi materialnya itu diletakkan di atas gerbong kereta api. Apabila diperlukan, tinggal dipindahkan ditaruh lokomotif di daerah tujuannya," tambahnya.
Selain itu, dalam menghadapi momen mudik lebaran ini, Luqman menuturkan, KAI Daop 8 akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI/Polri, PMI, dan BPBD di 12 kabupaten/kota yang berada di Daop 8.
Menurutnya, relawan dari pecinta kereta api dan pramuka juga akan turut serta dalam memberikan pelayanan terbaik di dalam stasiun, sebagai bagian dari upaya pengamanan dan pelayanan selama masa mudik Lebaran.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH