
Surabaya - Penyebaran Covid-19 di Surabaya belakangan ini terdeteksi di terjadi di kawasan pemukiman menengah ke atas. Bahkan peninngkatan kasus di kawasan tersebut mencapai 90%. Hal itu disampaikan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Rabu (1/7/2020).
“Jadi kenaikan rata-rata menegah atas, tinggal di kawasan perumahan menengah ke atas mungkin ada yang perjalanan keluar negeri. Karena kemarin kita cocokan ada yang keluar negeri. Kita lagi telusuri berkaitan dengan pekerjaaanya,” ujar Risma.
Tren kenaikan dikawasan menengah keatas ini, lanjutnya, pertama kali terdeteksi di Surabaya Selatan. Menurutnya, wilayah selatan merebak di kawasan perkampungan pada awalnya, lalu berpindah ke rumah-rumah mewah.
Terkait dengan ini, Risma mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu telah meminta kepada camat dan lurah untuk membagi edaran fotocopy perwali guna dibagikan ketiap rumah agar mereka tau. “Karena kampung turun jadi kelihatan, Mankanya Bubutan, Rungkut turun,” ujarnya, Rabu (1/7/2020).
Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, banyaknya kasus Covid-19 di perumahan mewah tersebut diketahui melalui hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.Namun, Febri tidak merinci berapa jumlah kasus yang ada di perumahan mewah di Surabaya.
"Benar, jadi berdasarkan tracing gugus tugas, akhir-akhir ini diketahui bahwa ditemukan pasien confirm di perumahan-perumahan mewah," pungkasnya. (ard)