
SURABAYA (Lenteratoday) -Berdasarkan informasi yang dihimpun tim National Hospital, dalam rentang waktu 1990 – 2015 terdapat peningkatan dua kali lipat jumlah penderita Parkinson di dunia. Bahkan penderita Parkinson diproyeksikan bakal menggemuk hingga 14 juta pasien pada 2040 mendatang.
Hingga saat ini, penyebab dari penyakit Parkinson masih belum diketahui secara pasti. Meski demikiam, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai agar penyakit parkinson tidak semakin parah.
Dr dr Achmad Fahmi SpBS(K)SubspNF FINPS IFAANS mengatakan, jika ada empat gejala mayor dari parkinson yang perlu diwaspadai.
Pertama, tremor (testing tremor). Menurut Dr Fahmi, tremor pada penderita parkinson mempunya ciri khas tersendiri. "Jadi pada waktu kita tidak melakukan sesuatu di akan getar. Getar pada parkinson itu khas, dia high amplitude low frequency. Jadi frekuensi rendah tapi amplitudonya tinggi," ucapnya, Rabu (24/4/2024).
Kedua yaitu rigidity (kekakuan), ketiga akinesia (kelambatan), keemlat postural inbalance (gangguan keseimbangan).
Selain gejala mayor, Dr Fahmi menuturkan jika ada gejala minor lainnya. Misalnya saja gangguan sulit membau, gangguan tidur, gangguan jalan, tulisannya makin lama makin kecil, tanda tangan sulit, hingha frekuensi bicara turun.
"Sering kali pasien datang itu kuatir kalau tremor itu parkinson atau bukan. Padahal belum tentu. Kalau tremor disertai kekakuan, lambat, itu sebaiknya segera dipriksakan. Karena itu belum tentu suatu penyakit," tuturnya.
Tak lupa, ia berpesan kepada penderita parkinson untuk selalu berpikiran positif. "Untuk pasien parkinson yang paling penting adalah positif thinking dan always happy. Karena dengan pasien pikirannya senang, obatnya bekerja dengan baik. Dan sebaliknya," tukasnya (*)
Reporter: Amanah (mg)|Editor: Arifin BH