16 April 2025

Get In Touch

Cegah KBGO, FJPI Ajak Jurnalis Perempuan Jatim Amankan Data Digital

Ni Wayan Widayanti Arioka Kepala Divisi dan Kesetaraan Inklusi  Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet). (Dian/Lenteratoday)
Ni Wayan Widayanti Arioka Kepala Divisi dan Kesetaraan Inklusi  Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet). (Dian/Lenteratoday)

SURABAYA (Lenteratoday)- Workshop Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), memberikan pelatihan terkait keamanan digital, pencegahan, dan  penanganan KBGO untuk jurnalis perempuan di Jawa Timur (Jatim). 

Kepala Divisi dan Kesetaraan Inklusi  Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Ni Wayan Widayanti Arioka mengungkapkan, jika kasus KBGO mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan data UPL Komnas Perempuan 2022, terdapat 1.721 kasus yang dilaporkam di UPL Komnas Perempuan, sementara dari laporan yang diterima SAFEnet terdapat 1.052 kasus, serta ada 65 laporan di LBH Apik Jakarta.

"Dan usia yang paling banyak yang menjadi korban KBGO itu di usia produktif. Yakni usia 18-25 tahun," kata perempuan yang akrab disapa Wida ini, Sabtu (11/5/2024).

Ia menjelaskan, jika KBGO ini terjasi karena adanya serangan digital yang berefek pada keamanan fisik atau psikososial korbannya. Menurutnya, serangan digital ini bisa terjadi 24 jam, pelakunya dari mana saja, tujuan serangan apa saja, makin tak terlihat makin bahaya, dampak tidak bisa diukur dan bentuknya beragam.

"Biasanya pelaku mengincar data-data pribadi korban. Seperti peretasan untuk mengambil alih aset digital korban. Ada juga penyadapan untuk memantau aktivitas target secara ilegal dan tidak diketahui korban," jelasnya. 

"Lalu ada juga yang menyerang data pribadi dengan tujuan merusak nama baik atau kredibilitas korban. Ini sering terjadi pada gender perempuan. Misalnya doxing, hingga persekusi secara daring," tambahnya. 

Guna mencegah hal itu terjadi, Wida menuturkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya saja dengan melakukan strategi digital seperti mengurangi jejak digital, mengendalikan yang bisa akses, melindungi aset dan identitas, sembunyi dari pelacakan, hingga memilih program dan aplikasi lebih aman.

"Karena pada prinsipnya lebih baik mencegah daripada memulihkan, sehingga tidak usah menunggu jadi korban baru sadar. Lalu terapkan teknis pengamanan berlapis, serta mengubah perilaku dengan mulai menerapkan diri yang paling mudah untuk dilakukan," tukasnya. 

Diketahui, kegiatan workshop ini diadakan sebagai bentuk kepedulian Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) karena kasus KBGO di lingkungan jurnalis perempuan semakin banyak. Kegiatan dilakukan di 5 wilyah yaitu di Kota Medan, Pontianak, Surabaya, Sorong dan Manado.

Reporter: Amanah/Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.