
Trenggalek – Saatini, bukan eranya masyarakat berbondong-bondong ke kantor pemerintahan untukmendapatkan pelayanan. Pelayanan pemerintah seharusnya sudah menyesuaikandengan era revolusi industry 4.0. itulah yang saat ini digagas BupatiTrenggalek Mochamad Nur Arifin untuk diterapkan di pemerintahannya.
Gus Ipin, sapaan Bupati Trenggalek ini menggungkapkan, untukmenuju pelayanan berbasis teknologi informasi yang diberi nama Government 4.0 diawalidengan adanya smart center. “Beberapa minggu ini, Dinas Penanaman Modal,Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) berusaha mensinkronkan OSS yang ada dipusat dengan sistem yang ada di OPD-OPD,” tuturnya.
Sebagai penunjang dan pendukung program Government 4.0, GusIpun juga akan membuat Mall Online pelayanan publik. Mall online menjadi salahsatu basis pelayanan online di berbagai bidang pelayanan. Harapannya, pelayananbisa lebih mudah. Contoh, wajib pajak PBB tinggal scan barcode dan membayarnya melaluiGo Pay, atau Link Aja, atau dengan menggunakan metode pembayaran-pembayaranonline lainnya.
“Saya yakin kalau pelayanan makin dipermudah, kepuasan masyarakatsemakin tinggi. Tentu ini sesuai dengan program Pak Jokowi. Sehingga, adabanyak benefit yang bisa didapat masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipin memaparkan jika pelayanan semakinbaik, maka kepuasan masyarakat juga akan semakin baik. Dampaknya, secara otomatismasyarakat akan percaya dengan pelayanan di Trenggalek dan tidak berpindah kedaerah lain.
Bentuk transformasi pelayanan ini, lanjut Gus Ipin, sepertiyang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Transformasi yang dibangunRidwan Kamil menggunakan empat tahapan, yang pertama disebut dengan Government 1.0,dimana pemerintah hanya akan menjalankan program atau kegiatan jika sudah adaaturan pendukungnya.
Kemudian, pada tahap kedua adalah Government 2.0. Padatahapan ini pemerintah akan menjalankan program dan kegiatannya setelah adaaturan yang pendukung dan juga ditunjang dengan dana serta orienstasi hasil. Selainitu juga didorong dengan adanya penghargaan. “Setelah ada peraturannya dan adatambahan penghasilannya, maka baru kerja. Tapi kalau tidak ada tambahanpenghasilan, nanti dulu,” kata Bupati termuda ini.
Untuk itu, Gus Ipin menandaskan bahwa saat ini yang menjaditargetnya bersama tim TAPD dan seluruh jajaran adalah mengupayakan adanyatambahan penghasilan, bahkan tambahan peghasilan itu bisa naik hingga dua kalilipat dimulai PAPBD tahun 2019 ini.
Setelah dua tahapan tersebut baru ke tahap Government 3.0.Pada tahapan ini, pemerintah tidak hanya memanfaatkan sumber daya APBD ataupemerintahan saja, tetapi merangkul semua stakeholder. Diantaraya public private partnership, apakah ituNGO, private sector, wiraswasta, hinggakonsultan, semua dirangkul mencapai cita-cita dan visi bersama. “Inilah yangsudah dicapai oleh kota maju, publicprivate dialognya berjalan dengan baik,” tandasnya.
Untuk menuju ke arah itu, akan dimulai dari Dinas Pariwisatadan Kebudayaan dengan membuat beberapa investasi. Diantaranya dengan investasi melaluiatraksi pariwisata serta memanfaatkan aset Pemkab atau aset Perhutani. Dengan caraitu, diharapkan tidak sampai mengeluarkan dana dari APBD dan APBN melalui skemaEquity Crowdfunding.
Terakhir, Goverment 4.0 atau yang lebih dikenal dengan pelayanandigitalisasi. Pada tahap ini sudah tidak jamannya orang yang membutuhkan pelayanandatang ke kantor pemerintah atau ke kantor tertentu. Namun, pelayanan masyarat sudahbisa didapat tanpa datang ke kantor pelayanan. Tentu, dalam pelayanan ini harusberbasis teknologi informasi sehingga bisa diakses dari berbagai tempat dankapan saja. “Kita bercita-cita bisa mewujudkan kesana (pelayanan berbasisteknologi informasi),” pungkasnya. (ais)