
SURABAYA (Lenteratoday) - Terdapat pemandangan menarik di tengah acara The 10th World Water Forum (WWF) 2024 yang diselenggarakan di Bali, yakni pertemuan antara Joko Widodo dan Puan Maharani.
Pertemuan keduanya menjadi fenomena tersendiri di tengah kerenggangan hubungan antara Jokowi dan PDI Perjuangan pasca Pemilu 2024 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah menilai kejadian tersebut menjadi bukti kedewasaan dan kenegarawanan Puan Maharani di tengah acara penting dengan skala internasional.
"Di mata dunia, semua pemimpin harus bersatu padu. Mbak Puan sebagai ketua DPR dan Pak Jokowi sebagai presiden. Sudah sepantasnya beliau berdua bertemu dalam konteks acara tersebut, karena keduanya adalah pemimpin formal negara," ujarnya, Senin (20/5/2024).
Ketua Banggar DPR RI tersebut menganggap tidak elok jika dengan segala perbedaan yang ada, hal ini justru menghalangi pertemuan antara Puan dan Jokowi dalam acara kenegaraan.
"Pertemuan mereka kita tempatkan sebagai keteladanan. Agar dunia tahu dengan segala perbedaan, pemimpin kita bisa kompak dalam urusan negara," tuturnya.
Said mengungkapkan, dalam beberapa waktu ke depan antara Puan dan Jokowi akan kembali bertemu dalam berbagai acara kenegaraan.
"Ada penyerahan nota APBN oleh presiden ke DPR 16 Agustus, lalu ada sidang antara MPR, DPR, dan DPD bersama presiden Jokowi dan acara kenegaraan lainnya," ungkapnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut menegaskan bahwa tindakan Puan Maharani merupakan pembuktian kematangan kepemimpinan Puan yang kesekian kalinya.
"Yang perlu digarisbawahi, ini membuktikan Mbak Puan punya jiwa kepemimpinan yang matang, beliau tidak baperan dan tahu bagaimana menempatkan diri dengan seharusnya," tandasnya.
Reporter: Pradhita / Co-Editor: Nei-Dya