SURABAYA (Lenteratoday) - Indonesia tengah dilanda bonus demografi. Kondisi saat kuantitas generasi golongan milenial dan Gen-Z lebih dominan.
Namun yang menjadi konsen, ternyata bonus demografi dapat menimbulkan persoalan atau bahaya, seperti tingginya pengangguran di Indonesia. Per Februari 2024, jumlah pengangguran mencapai 7,2 juta jiwa per menurut data BPS.
Oleh karenanya, bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) tanggal 20 Mei, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno menyatakan perlu adanya pengelolaan untuk menghadapi bonus demografi.
"Ini bonus demografi harus hati-hati dalam melakukan pengelolaan agar tidak muncul persoalan seperti banyak pengangguran akibat lapangan kerja tidak tersedia," ujarnya, Senin (20/5/2024).
Politisi PDI Perjuangan tersebut mendorong kepada stakeholder terkait untuk segera membentuk generasi emas dengan menyiapkan mental, pendidikan, dan skill development generasi muda.
"Lapangan kerja dapat dibangun melalui investasi dan entrepreneur, jadi anak muda ini mampu menjadi agen pembangunan sesuai jamannya," jelas Untari.
Ketua Dekopin RI itu berpesan kepada seluruh generasi muda untuk terus mengasah kemampuan yang ada dan tak ada rasa takut gagal untuk mencoba.
"Saya berpesan agar anak muda belajar yang baik sesuai kompetensinya dan menjadi diri sendiri, jadilah diri sendiri tanpa meniru orang lain, belajar tanpa henti, dan berpikir jangan sampai mati," pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Co-Editor: Nei-Dya
.jpg)
