
MALANG (Lenteratoday) - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Malang mengungkap salah satu tantangan, dalam mengatasi tingginya angka pengangguran di kalangan generasi Z (Gen-Z).
Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan mayoritas Gen-Z di Kota Malang, enggan mencari pekerjaan di luar wilayah Malang Raya.
"Kapan hari sempat kita melakukan pelatihan tata kecantikan, tata rambut. Setelah itu, kita dihubungi dari salah satu penyedia jasa di Bali, di Batam melalui kepala bidang kami. Kita tawarkan ini ada lowongan, mereka (Gen-Z) bilang gak mau kalau di luar Malang Raya. Mereka maunya kerja di Malang," ujar Arif saat dikonfirmasi awak media, Kamis(30/5/2024).
Sementara itu, diketahui berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional, mengungkapkan bahwa hampir 10 juta penduduk Gen-Z berusia 15-24 tahun diketahui menganggur atau tanpa pekerjaan.
Data ini juga menunjukkan, jumlah Gen-Z yang tidak bekerja, tidak sekolah dan tidak menjalani pelatihan (NEET) terbanyak terdapat di daerah perkotaan, mencapai 5,2 juta orang sementara 4,6 juta orang berada di pedesaan.
Menyikapi masalah ini, Arif mengaku telah mengambil langkah dengan meminta data yang komprehensif dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukapil). Dengan harapan, data tersebut dapat digunakan untuk menyusun program-program pelatihan yang tepat sasaran, dan sesuai dengan kebutuhan Gen-Z di Malang Raya.
Selain itu, Arif menyebutkan Disnaker Kota Malang juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pengusaha di Kota Malang, seperti restoran dan toko modern untuk memperluas peluang kerja bagi Gen-Z.
"Lowongan kerja pasti kami post di medsos kita, makanya kami juga mengimbau agar teman-teman Gen-Z supaya sering melihat instagram Disnaker PMPTSP Kota Malang," tukasnya.
Sementara itu, salah satu Gen-Z di Kota Malang, Fatma (24) mengaku memiliki keinginan untuk bekerja, namun dengan syarat tertentu. Fatma mengaku lebih memilih untuk tetap berada di Malang Raya. Alasannya sederhana, karena ia merasa lebih nyaman berada di dekat keluarga.
Menurut Fatma selain faktor ekonomi, pertimbangan emosional dan sosial sangat memengaruhi pilihan Gen-Z dalam mencari pekerjaan di luar wilayah Malang Raya.
"Soalnya kalau di luar kota kan harus jauh dari keluarga, mikir biaya hidupnya bagaimana. Itu aja sih, lebih ke gak siap kalau harus jauh dari keluarga," tuturnya.
Reporter:Santi Wahyu/Editor:Ais