21 April 2025

Get In Touch

Klinik BUMDesa Jatim Menuju Top 45 KIPP Kemenpan RB

Klinik BUMDesa Jatim Menuju Top 45 KIPP Kemenpan RB

Surabaya – Inovasi klinik BUMDesa milik Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jatim berhasil menembus Top 99 dan menuju Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Public yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)

“Ini satu-satunya inovasi  OPD provinsi yang masuk.  Kita bersamaan dengan 13 inovasi yang dikirim oleh kabupaten/kota. Oleh karena itu mohon doa restunya mudah-mudahan inovasi ini bisa masuk di Top 45. hari ini adalah presentasi untuk menuju top 45 dilakukan pendalaman oleh tim juri independen,” tadas Kepala Dinas PMD Jatim Muhammad Yasin di Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/7/2020).

Yasin menandaskan bahwa inovasi Klinik BUMDesa ini merupakanmurni ide Gubernur Jatim. Hal itu bersumber dari sebuah keprihatinan Gubernur karenamelihat permasalahan kemiskinan di pedesaan yang sangat tinggi. Disisi lain, Gubernurjuga melihat BUMDesa yang sudah lama dibina namun yang maju hanya 58 BUMDesasaja. “Sehingga, saya diminta supaya klinik BUMDesa ini di jalankan, akhirnyakami coba terjemahkan jadilah ini,” tandasnya.

Dia juga menandaskan bahwa inovasi pelayanan public klinik BUMDesaini adalah yang pertama dan merupakan pembinaan provinsi yang Paripurna.Pembinaan dimulai dari aspek penguatan kapasitas, kelembagaan, SDM, sampaipermodalan, dan kerjasama. Klinik BUMDesa ini juga menjadi sangat efisien untukpembelajarannya berbasis online.

“Yang kedua, kita mampu menggandeng dari berbagai pihakpentahelix , dunia usaha, perguruan tinggi, semuanya bisa terlibat bersama-samamembina BUMDesa,” sambungnya.

Kelebihan lainnya adalah efektif dan efisien. Diamencontohkan ketika melakukan pelatihan pada 1.000 peserta dalam waktu 1-2hari, akan menelan anggaran hingga Rp 2 miliar. Tapi, dengan cara online inimenjadi sangat efaktif dan efisien karena hanya menelan anggaran Rp 17 juta saja.

Klinik BUMDesa ini juga inovasi pertama dan satu satunya di JawaTimur dan sudah direplikasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi, namanya diganti menjadi Institute BUMDesa.

Setidaknya dari 5.900 BUMDesa yang sudah ada di Jawa Timur,ada 3.000 sampai 4.000 BUMDesa yang dalam Klinik BUMDesa ini. Sayangnya yangaktif mengikuti baru sekitar 1.300 BUMDesa. “Kita siapkan sistemnya, siapapunbisa masuk ke situ, tapi kita kasih paswordnya, kita kasih loginnya, jadi BUMDesayang betul-betul BUMDesa yang bisa masuk. Tapi kalau dia hanya iseng-iseng gakbisa. Sehinga kita kasih loginnya supaya betul-betul yang masuk di situ adalah BUMDesa,”tandas Yasin.

Dia melanjutkan, setelah masuk pad aplikasi tinggal mengisi profilnya.Dari situ akan diketahui BUMDesa itu masuk klasifikasi apa. Kalau klasifikasipemula maka dia hanya boleh mengambil materi yang sifatnya pemula. Pengambilannyacukup dari aplikasi di komputer sehingga tidak perlu datang ke Provinsi. Selainitu juga bisa konsultasi langsung tentang permasalahannya.

“Di provinsi kita siapkan tenaga ahli dari Unair, dariBrawijaya, dari temen-temen perguruan tinggi yang setiap saat bisa menjawabberbagai permasalahan BUMDesa itu. Jadi BUMDesa yang kita inginkan adalah BUMDesamaju yang unit usahanya tidak hanya satu dan sudah bervariasi. Kemudian sudahmenguntungkan dan memberikan kontribusi pendapat asli desa,” pungkasnya. (ufi)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.