
SURABAYA (Lenteratoday)- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima 2.211 calon mahasiswa baru (camaba), yang lolos dalam Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) tahun 2024.
Dari hasil seleksi tersebut, rata-rata keketatan untuk tiap program studi (prodi) di ITS mencapai 10,99 persen.
Kepala Subdirektorat Admisi Direktorat Pendidikan ITS, Unggul Wasiwitono ST MEngSc mengatakan dari kuota yang memenuhi jalur masuk SNBT di ITS, jumlah pendaftar tahun ini mencapai 29.792 orang dan 2.211 di antaranya dinyatakan diterima.
“Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, baik dari segi pendaftar maupun kuota mahasiswa yang diterima,” ungkap dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini, Kamis(13/6/2024).
Unggul menjelaskan dari total 51 prodi yang ditawarkan ITS, Prodi D4 Teknik Sipil, S1 Teknik Informatika dan D4 Statistika Bisnis menjadi yang paling diminati tahun ini.
Menurutnya adanya perubahan aturan pemilihan program studi yang mewajibkan calon mahasiswa untuk memilih program studi vokasi, turut menambah tren pemilihan ITS sebagai kampus dengan berbagai prodi vokasi unggulan.
"Untuk rerata nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yakni sebesar 673,74," ucapnya.
Bagi para mahasiswa yang telah diterima, ITS menawarkan berbagai program beasiswa sebanyak 26 persen dari kewajiban 20 persen pemberian beasiswa kepada para mahasiswanya. Beasiswa ini ditujukan untuk meringankan beban finansial orang tua mahasiswa, serta memastikan bahwa mahasiswa dapat fokus pada pendidikannya.
Sementara bagi calon mahasiswa yang belum berhasil diterima melalui jalur SNBT, pihaknya masih menawarkan berbagai jalur masuk lainnya yang masih tersedia.
“Bagi siswa yang belum berkesempatan masuk ke ITS lewat jalur SNBT, mereka bisa mendaftar melalui jalur Seleksi Mandiri Kemitraan dan Seleksi Mandiri Umum yang buka hingga tanggal 16 Juni mendatang,” tuturnya.
Tak lupa, ia juga menyampaikan rasa bangganya terhadap peningkatan jumlah pendaftar di ITS tahun ini.
“Ini menunjukkan bahwa reputasi ITS sebagai institusi pendidikan teknik yang unggul semakin diakui,” pungkasnya.
Reporter:Amanah/Editor:Ais