
MALANG (Lenteratoday) - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan rencananya untuk menjadikan kampung pengrajin rotan di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, sebagai destinasi wisata unggulan. Wahyu mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota (Pemkot) untuk mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Menurut Wahyu, kampung yang terletak di RW 2 Kelurahan Tasikmadu ini dikenal sebagai sentra produksi kerajinan rotan, di mana sebagian besar warganya terlibat dalam industri ini.
"Nanti ini sebagai aset, bisa jadi bagian dari destinasi wisata karena hampir semua rumah mempunyai kemampuan memproduksi kerajinan rotan. Ini akan menjadi pembelajaran dan kampung wisata terkait produk-produk baik yang sintetis maupun rotan," ujar Wahyu, Rabu (19/6/2024).
Dalam waktu dekat, Wahyu menyampaikan seluruh pemilik usaha kerajinan rotan di kampung tersebut akan dikumpulkan untuk pembinaan dan bimbingan.
Dengan tujuan utama, sambungnya, agar produk-produk yang dihasilkan lebih dikenal luas oleh publik. "Kami, Pemkot Malang juga akan meminta jajaran pejabat, semua pegawai, untuk menggunakan produk-produk yang sudah diproduksi oleh industri rumah tangga di Kelurahan Tasikmadu ini," terang Wahyu.
Selain pembinaan, Wahyu juga berencana memberikan bantuan berupa akses pemasaran yang lebih luas. Salah satu upayanya yakni dengan mengikutsertakan hasil kerajinan rotan dalam pameran-pameran promosi di berbagai kota, termasuk Jakarta.
Wahyu menegaskan, rencana membuka akses pemasaran ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, produk kerajinan rotan dari kampung tersebut sudah banyak dikenal, bahkan sampai menembus pasar ekspor.
"Produk-produk ini sudah diekspor, tapi kami ingin memfasilitasi promosi itu melalui pameran skala nasional dan internasional, serta media sosial," tuturnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Sekda Definitif Kabupaten Malang ini mengatakan, Pemkot Malang juga berencana untuk membentuk kaderisasi agar ekosistem kerajinan rotan ini dapat terus berlanjut.
Sementara itu, salah satu pemilik usaha kerajinan rotan, Misfandi, mengaku produknya telah memiliki sejumlah pelanggan tetap. "Kami banyak mengirim ke Bali, seperti keranjang, kursi tamu, dan kursi pantai. Pesanan juga datang dari hotel-hotel," ujarnya.
Misfandi menjelaskan, usahanya mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir dengan harga produk berkisar antara Rp 75 ribu hingga jutaan rupiah. "Dalam dua tahun terakhir, permintaan meningkat pesat. Biasanya dalam satu minggu hanya mengirim satu truk, kini bisa mencapai dua truk per minggu," tandasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi