22 April 2025

Get In Touch

Presiden Berharap Pompanisasi Tingkatkan Produktivitas Padi

Presiden Jokowi melihat proses panen padi di Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). ANTARA/Aris Wasita
Presiden Jokowi melihat proses panen padi di Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024). ANTARA/Aris Wasita

Karanganyar (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap program pompanisasi bisa meningkatkan produktivitas padi oleh para petani. Hal itu disampaikan saat meninjau program pompanisasi di Dukuh Sangiran, Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024).

Presiden Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 10.15 WIB. Pada kesempatan itu, Kepala Negara didampingi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Presiden Jokowi melihat secara langsung operasional pompa air dan proses panen padi oleh petani. Presiden mengatakan, pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah atau Kabupaten Karanganyar saja tetapi juga di daerah lain.

"Di semua provinsi yang kami perkirakan di Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang," katanya.

Presiden mengatakan untuk target produksi padi di Jawa Tengah 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi ini presiden berharap ada tambahan 1,3 juta ton.

Terkait program tersebut, khusus di Jawa Tengah sudah didatangkan 4.300 pompa air. "Sudah diterima di provinsi, di Kodam, baik yang PK-nya 8,5 PK maupun yang 18 PK seperti yang ada di sini," katanya.

Jokowi berharap dengan bantuan pompa ini para petani bisa melewati musim kering dengan baik. "Kami harapkan terjadinya kekeringan panjang yang sudah kami perkirakan lewat BMKG ini bisa ditutup dengan pengolahan air seperti ini, water manajemen sangat penting sekali," katanya.

Mengenai sistem pompa air tersebut, dia mengatakan bisa dengan memanfaatkan air dari sungai, air dari tanah, maupun air sungai yang masuk ke irigasi seperti halnya yang ada di Kabupaten Klaten.

"Selain itu juga hujan buatan di akhir-akhir musim penghujan seperti ini akan kami maksimalkan," katanya.

Ia juga berharap optimalisasi produksi beras dapat menekan impor komoditas tersebut. "Agar impor kita tidak makin besar, sehingga kami harapkan panen maksimal tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua, tapi tahun tanam ketiga juga tetap sama," kata Jokowi. (*)S

Sumber : Antara | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.