
BLITAR (Lenteratoday) - Selama masa penyembelihan pada Idul Adha 2024 ini, total transaksi hewan kurban di Kabupaten Blitar menembus nilai Rp 100 miliar.
Disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Nanang Miftahudin pada Idul Adha 1444 H/2024 M tahun ini, selama masa sembelih 3 hari 17-19 Juni 2024 total hewan kurban sebanyak sekitar 17.500 an ekor.
"Sesuai rekap data terakhir yang masuk sampai 19 Juni 2024 jam 16.00 WIB, jumlah hewan kurban meningkat sekitar 5 persen dibanding 2023 lalu," ujar Nanang, Kamis (20/6/2024).
Adapun rincian jumlah hewan kurban yang disembelih tersebut, sapi 2.189 ekor sapi, kambing 14.699 ekor kambing, 335 ekor domba dan 1 ekor kerbau.
"Hewan-hewan kurban tersebut disembelih tersebar di 3.245 titik potong, baik di RPH maupun lokasi lainnya yang diawasi oleh petugas gabungan yang dikoordinir Disnakkan Kabupaten Blitar.
Sedangkan daging kurban hasil penyembelihan, didistribusikankan kepada sekitar 400.000 penerima," jelasnya.
Petugas pengawas penyembelihan pada Idul Adha ini sebanyak 273 orang, dari Disnakkan Kabupaten Blitar, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim, Paravetindo Blitar Raya dan relawan.
Ditanya mengenai penyakit hewan kurban hasil pengawasan petugas, dikatakan Nanang ada ditemukan cacing hati jumlahnya sapi 140 ekor, kambing 107 ekor, domba 3 ekor dan pneumonia 1 ekor sapi.
"Jumlah temuan cacing hati pada hewan kurban ini menurun dibanding 2023, kalau tahun lalu sektar 300 ekor. Meskipun jumlah hewan kurban tahun ini bertambah," kata Nanang.
Penyebab masih ditemukannya penyakit cacing hati pada hewan kurban ini menurut Nanang, karena normatif di daerah tropis dan kurangnya kesadaran masyarakat peternak untuk rutin memberi obat cacing tiap 4 bulan.
"Selain itu, untuk bisa diketahui kondisinya saat sebelum disembelih juga sulit dideteksi," paparnya
Namun ditegaskannya meskipun ditemukan cacing hati pada ternak kurban, bagian/organ yang terkena saja yang dibuang.
"Sedangkan bagian lainnya, masih aman untuk dikonsumsi," tegasnya.
Selain data rekap jumlah hewan kurban, titik penyembelihan dan penyakit yang ditemukan pada Idul Adha 2024.
Untuk tahun ini diungkapkan Nanang, kalau Disnakkan juga melakukan penghitungan nilai transaksi hewan kurban.
Dengan jumlah transaksi untuk sapi 2.189 ekor senilai sekitar 46 miliar, kambing 14.692 ekor Rp 51 miliar, domba 335 ekor Rp 1.005 miliar dan kerbau 1 ekor Rp 30 juta.
"Ditambah dengan data yang belum masuk dari 11 desa/kelurahan dari total 248 desa/kelurahan, total transaksi hewan kurban pada Idul Adha 2024 mencapai sekitar Rp 100 miliar," imbuh Nanang. (*)
Reporter: Arief Sukaputra | Editor : Lutfiyu Handi